KOMPAS.com - Bronkitis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembengkakan dan peradangan pada saluran yang membawa udara ke paru-paru atau dikenal sebagai bronkus.
Dilansir dari Very Well Health, beberapa jenis bronkitis dapat menyebabkan demam ringan.
Bronkitis akut adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi yang mendasarinya, seperti pilek (selesma) atau flu.
Baca juga: 5 Beda Asma dan Bronkitis yang Perlu Diketahui
Bronkitis akut dapat menyebabkan demam.
Sedangkan bronkitis kronis adalah peradangan yang berkembang dari waktu ke waktu, paling sering disebabkan oleh merokok atau menghirup asap rokok.
Jika Anda menderita bronkitis kronis, Anda tidak akan mengalami demam.
Jika bronkitis Anda disebabkan oleh infeksi yang mendasarinya, seperti pilek biasa (selesma), virus pernapasan (RSV), atau influenza, Anda mungkin mengalami demam.
Bronkitis yang disebabkan oleh infeksi dikenal sebagai bronkitis akut.
Dengan kasus bronkitis akut ringan, Anda mungkin akan mengalami demam ringan, yaitu suhu 37,9 derajat Celcius atau kurang.
Dalam kasus bonkitis akut yang lebih parah, demam Anda mungkin lebih tinggi, naik menjadi 38,8 derajat Celcius.
Tapi ingat, tidak semua penderita bronkitis akut akan mengalami demam, dan penderita bronkitis kronis tidak akan mengalami demam.
Jika Anda merasa menderita bronkitis tetapi tidak mengalami demam, Anda mungkin masih ingin menghubungi dokter.
Baca juga: Apakah Bronkitis Berbahaya?
Bronkitis bisa menjadi kondisi yang bertahan lama.
Faktanya, gejala bronkitis akut pun bisa berlangsung berbulan-bulan, sedangkan gejala bronkitis kronis malah bertahan lebih lama.
Namun, demam Anda pada umumnya akan hilang dalam beberapa hari setelah memulai pengobatan.
Dilansir dari Health Line, demam adalah bagian dari respons kekebalan tubuh Anda dalam melawan infeksi.
Paling umum, orang dengan bronkitis akut hanya akan mengalami demam ringan, meskipun beberapa orang bisa juga mengalami demam setinggi 38,8 derajat Celcius.
Apabila Anda demam, Anda mungkin akan mengalami gejala penyerta seperti nyeri tubuh dan kedinginan.
Baca juga: 9 Gejala Bronkitis yang Perlu Diwaspadai
Dalam kebanyakan kasus, demam yang berhubungan dengan bronkitis akan berlangsung tiga sampai lima hari.
Karena bronkitis sering disebabkan oleh infeksi virus, antibiotik pada umumnya tidak digunakan untuk mengobati bronkitis.
Jika dokter meresepkan antibiotik, Anda mungkin masih mengalami gejala demam selama berhari-hari bahkan setelah pengobatan dimulai.
Melansir Medical News Today, gejala utama bronkitis, baik akut maupun kronis, adalah batuk.
Batuk sebagai gejala bronkitis bisa berupa batuk kering dengan mengi atau batuk produktif yang mengeluarkan dahak dan lendir.
Gejala tambahan bronkitis akut meliputi:
Baca juga: 25 Penyebab Hidung Tersumbat dan Cara Mengatasinya
Seperti orang dewasa, anak-anak dengan bronkitis akut mungkin mengalami demam ringan. Namun, anak-anak dapat menderita bronkitis tanpa demam juga.
Gejala bronkitis pada anak-anak mirip dengan orang dewasa, antara lain:
Jika Anda mengalami demam saat menderita bronkitis, Anda bisa minum obat penurun demam agar lebih nyaman.
Baca juga: 10 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Bukan Hanya Gejala Covid-19
Selain itu, Anda mungkin perlu mengelola gejala bronkitis lainnya agar bisa terasa lebih baik.
Perawatan untuk bronkitis sering kali mencakup pengobatan rumahan.
Ini termasuk:
1. Gunakan humidifier atau pelembab udara
Humidifier dapat menambahkan kelembapan ke udara sehingga membuat Anda lebih nyaman.
Udara yang lembab juga bisa bermanfaat untuk mengendurkan lendir di paru-paru Anda, membuatnya lebih mudah dibersihkan dengan batuk.
2. Minum banyak cairan
Cairan juga membantu menjaga lendir tetap longgar, yang dapat mengurangi penumpukan di paru-paru dan bronkus.
3. Cukup istirahat
Banyak tidur dan istirahat memungkinkan tubuh Anda melawan infeksi yang menyebabkan bronkitis Anda.
Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?
Untuk mengobati demam, orang dewasa dengan bronkitis dapat mengonsumsi obat penurun demam yang dijual bebas, antara lain:
Obat-obatan ini memiliki manfaat tambahan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan, sehingga obat akan membantu Anda merasa lebih baik secara keseluruhan.
Ingatlah bahwa meskipun Anda merasa lebih baik, penting untuk beristirahat saat Anda menderita bronkitis akut.
Bagi anak-anak dengan bronkitis, demam dapat diobati dengan asetaminofen atau ibuprofen.
Ketahuilah bahwa anak-anak di bawah usia 19 tahun tidak boleh mengonsumsi aspirin, karena dapat menempatkan mereka pada risiko sindrom Reye, penyakit yang jarang namun serius.
Baca juga: Sindrom Reye: Penyebab, Gejala, Cara Menangani, dan Cara Mencegah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.