KOMPAS.com – Tak bisa dipungkiri, merokok sejauh ini menjadi penyebab utama kanker paru-paru.
Tapi tetap saja, merokok bukan satu-satunya penyebab kanker paru-paru yang bisa terjadi.
Ada beberapa hal atau kondisi lain yang bisa juga menjadi penyebab kanker paru-paru pada seseorang.
Baca juga: 8 Gejala Kanker Paru-paru yang Sering Muncul
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab kanker paru-paru pada orang yang tidak merokok untuk diwaspadai:
1. Paparan gas radon
Melansir Health, gas radon telah diidentifikasi sebagai penyebab utama kanker paru-paru setelah merokok.
Gas radon merupakan produk sampingan dari penguraian uranium. Gas ini dapat ditemukan di udara di sekitar kita dan pada umumnya tidak berbahaya.
Bahaya datang ketika gas radioaktif yang terjadi secara alami ini terperangkap dan terkonsentrasi, seperti yang dapat terjadi di tambang, sumur, atau di lantai bawah beberapa rumah. Itupun harus lama-lama terkena paparan.
Karena radon tidak dapat dilihat dan tidak berbau, satu-satunya cara untuk mengetahui keberadaan radon adalah dengan mengujinya.
Jika dalam pengujian diketahui kadar gas radon dalam suatu tempat terlalu tinggi, hal itu bisa dikurangi.
2. Terpapar asap rokok atau menjadi perokok pasif
Sekitar 15 persen sampai 35 persen dari kanker paru-paru pada orang bukan perokok mungkin disebabkan oleh asap rokok.
Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik
Ada dua jenis asap rokok yang bisa membahayakan para perokok pasif.
Asap sidestream adalah asap yang muncul ketika perokok pasif menghirup asap dari rokok atau cerutu orang lain yang menyala.
Sedangkan asap mainstream adalah asap yang dihembuskan dari perokok. Di antara keduanya, asap sidestream dilaporkan lebih beracun.
Beberapa kelompok perokok pasif bahkan dilaporkan lebih rentan terkena kanker paru-paru dari perokok pasif. Mereka adalah orang-orang yang terpapar asap rokok sejak masa kanak-kanak.
3. Paparan asbes
Asbes mengacu pada sekelompok mineral yang ditemukan di banyak bahan bangunan serta suku cadang mobil dan kapal.
Karena kaitan dengan kanker paru-paru sudah diketahui dengan baik, penggunaan asbes saat ini jauh lebih jarang daripada tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Ciri Batuk yang Mengarah pada Gejala Kanker Paru-paru
Seseorang paling berisiko terkena kanker paru-paru dari asbes jika bekerja di industri berisiko tinggi seperti konstruksi, terutama jika pekerjaan tersebut melibatkan pembuangan asbes.
4. Polusi udara
Polusi dari knalpot kendaraan, pembangkit listrik, pabrik-pabrik (aktivitas industri), dan sumber lainnya mengandung partikel kecil yang juga dapat berkontribusi terhadap kanker paru-paru.
Sementara, permasalahan polusi udara kini semakin meresahkan seiring dengan peningkatan dinamika daerah.
5. Paparan radiasi dada
Orang yang pernah menjalani perawatan radiasi di dada (biasanya untuk jenis kanker lain), juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru, bahkan jika mereka tidak pernah merokok.
Misalnya saja, wanita yang pernah menjalani radiasi sebelumnya untuk pengobatan kanker payudara atau pasien yang lebih muda yang pernah menderita limfoma Hodgkins dengan radiasi dada.
Tapi, peningkatan risiko kanker paru-paru akibat paparan radiasi dada dilaporkan tidak terlalu signifikan.
Baca juga: 10 Faktor Risiko Kanker Payudara pada Pria
6. Keturunan
Melansir Medicine Net, karena semua perokok pada akhirnya tidak mengembangkan kanker paru-paru, kemungkinan faktor-faktor lain, seperti kerentanan genetik individu bisa berperan dalam penyebab kanker paru-paru.
Kerentanan genetik ini mungkin dapat diwariskan. Itulah sebabnya kanker paru-paru kadang-kadang berjalan dalam keluarga.
7. Efek samping memasak
Banyak orang mungkin masih memasak dan memanaskan rumah mereka dengan bahan bakar padat (kayu dan batu bara) atau memasak di atas api terbuka.
Aktivitas memasak ini yang dipasangkan dengan ventilasi yang buruk bisa menyebabkan tingginya tingkat polusi udara dalam ruangan hingga dapat berkontribusi pada kanker paru-paru.
Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai
Perempuan dan anak-anak lebih mungkin terpengaruh oleh polusi dalam ruangan ini karena kedekatan mereka dengan api untuk memasak, dan waktu yang dihabiskan di rumah.
Populasi berpenghasilan rendah sering kali menjadi tempat terjadinya polusi udara dalam ruangan tingkat tinggi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.