KOMPAS.com - Sejumlah orangtua yang buah hatinya sudah tidak diberi air susu ibu (ASI) kerap mengandalkan susu formula atau susu sapi sebagai pemenuhan gizinya.
Seperti diketahui, ASI eksklusif wajib diberikan kepada bayi dari lahir sampai usia enam bulan.
Setelah itu, pemberian ASI biasanya masih dilanjutkan sampai si kecil berusia dua tahun atau lebih.
Lantas, setelah lepas ASI ketika usia anak di atas dua tahun, apakah si kecil masih perlu minum susu formula, sapi, atau sejenisnya? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: 7 Makanan Sumber Protein Tinggi, Bukan Hanya Susu
Sejumlah ahli menjelaskan, anak di atas usia dua tahun tanpa masalah kesehatan tertentu sebenarnya tidak perlu lagi minum susu tambahan.
Ahli gizi komunitas Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum. menyampaikan, anak di atas usia dua tahun perlu minum susu tambahan, susu sapi, dan sejenisnya adalah mitos yang berkembang di masyarakat.
“Tidak perlu lagi. Gigi anak usia dua tahun sudah tumbuh lengkap. Artinya, pemenuhan gizi perlu dengan makan benar bergizi lengkap dan seimbang,” jelas Tan, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (2/8/2021).
Menurut Tan, mitos anak di atas usia dua tahun butuh minum susu tambahan tersebut bermula dari pentingnya asupan protein dan kalsium bagi tumbuh kembang anak.
Padahal, sumber protein dan kalsium bukan hanya susu. Beberapa bahan pangan lokal yang terjangkau telur, ikan, tempe, dan tahu juga bisa memberikan asupan gizi sejenis.
“Protein mudah dan murah didapat. Tergantung apa yang tersedia secara lokal,” kata dia.
Baca juga: 4 Manfaat Susu Almond untuk Ibu Menyusui dan Cara Membuatnya
Selain itu, Tan juga menyoroti anak yang gizinya kerap mengandalkan susu tambahan cenderung gampang kenyang dan enggan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang tiga kali sehari.
Padahal, untuk tumbuh kembang optimal, anak usia dua tahun ke atas butuh makan tiga kali sehari dengan asupan kaya protein, makanan pokok seperti nasi, sayur, buah, dan minum cairan setidaknya lima gelas per hari.
Tan menegaskan, pemberian susu kepada anak di atas usia dua tahun hanya diperlukan bagi anak dengan masalah gizi berat.
Pemberian susu formula khusus tersebut perlu mendapatkan arahan dokter, sesuai dengan kebutuhan kekurangan gizi anak.
“Jika anak didiagnosis punya masalah gizi berat, maka memang bisa jadi anak butuh susu formula khusus (sesuai arahan dokter spesialis anak). Bukan susu komersial yang biasanya dijual di minimarket,” jelas dia.