KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasakan sakit kepala saat baru bangun tidur?
Kondisi ini bisa jadi sangat mengganggu dan rentan merusak rencana kegiatan yang sudah disusun rapi sepanjang hari.
Idealnya, saat bangun tidur kita dapat merasakan badan bugar dan siap menjalani hari.
Baca juga: 7 Obat Sakit Kepala Alami yang Bisa Dijajal di Rumah
Sakit kepala saat bangun tidur yang terjadi sesekali umumnya lumrah dan tidak berbahaya.
Anda perlu waspada jika masalah kesehatan ini terjadi berulang kali. Hal itu, bisa jadi tanda masalah kesehatan tertentu.
Berikut beberapa kemungkinan penyebab sakit kepala saat bangun tidur yang perlu Anda ketahui:
Melansir Medical News Today, tekanan darah bisa turun secara tiba-tiba karena perubahan posisi dari berbaring ke berdiri, termasuk saat bangun tidur di pagi hari.
Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ini disebut hipotensi postural atau ortostatik.
Gejala hipotensi postural di antaranya sakit kepala, kadang disertai lingkungan sekitar terasa berputar-putar, pandangan kabur, merasa ingin pingsan atau jatuh.
Orang yang kerap mengalami hipotensi postural tidak dianjurkan langsung berdiri saat bangun tidur.
Begitu bangun tidur, coba buka mata dulu sampai fokus, duduk, baru pelan-pelan beranjak dari tempat tidur.
Baca juga: Penyebab Sakit Kepala Saat Haid dan Cara Mengatasinya
Penderita diabetes biasanya mengalami kondisi hipoglikemia atau kadar gula darah rendah saat bangun tidur di pagi hari.
Gula darah rendah ini umum dialami penderita diabetes yang menggunakan insulin untuk mengontrol gula darah.
Beberapa gejala kadar gula darah rendah di antaranya sakit kepala, badan gemetaran, lemas, penglihatan kabur, susah konsentrasi, dan berkeringat.
Tak hanya penderita diabetes, terkadang orang tanpa penyakit gula darah bisa mengalami kadar gula darah rendah.
Untuk memastikannya, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala.
Orang yang kekurangan cairan atau dehidrasi di malam hari rentan mengalami sakit kepala saat bangun tidur.
Selain sakit kepala, tanda-tanda dehidrasi lainnya yakni haus berlebihan, kelelahan, mulut, dan bibir kering.
Dehidrasi di malam hari bisa terjadi karena akumulasi kekurangan cairan di siang hari, banyak berkeringat saat tidur, konsumsi alkohol berlebihan, muntah dan diare.
Anda juga terkena dehidrasi di malam hari karena konsumsi kafein berlebihan atau minum obat yang memicu buang air kecil (obat diuretik).
Baca juga: Sakit Kepala Saat Olahraga: Penyebab dan Cara Mengatasi
Penyebab sakit kepala saat bangun tidur juga dapat berasal dari labirinitis atau infeksi telinga bagian dalam karena virus dan bakteri.
Infeksi ini bisa memicu peradangan di struktur halus telinga bagian dalam atau labirin. Masalah kesehatan ini biasanya muncul setelah pilek atau flu.
Fungsi labirin penting untuk koordinasi atau menjaga keseimbangan tubuh.
Labirinitis membuat penderitanya susah berdiri tegak, terutama saat bangun dari tempat tidur.
Selain sakit kepala, gejala labirinitis di antaranya sakit telinga, telinga berdenging, pandangan kabur, serta mual atau muntah.
Penyebab sakit kepala saat bangun tidur di pagi hari juga bisa berasal dari gangguan tidur apnea atau sleep apnea.
Masalah ini bisa timbul saat pernapasan terganggu atau tidak lancar saat tidur.
Sleep apnea bikin susah tidur dan bisa memengaruhi kadar oksigen dalam darah.
Gejala sleep apnea obstruktif di antaranya:
Dalam jangka panjang, sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti masalah jantung, diabetes, dan asma.
Penderita sleep apnea perlu mendapatkan bantuan medis. Dokter umumnya memberikan perawatan dengan intervensi gaya hidup, alat bantu pernapasan, atau operasi.
Baca juga: Mudarat dan Manfaat Minum Kopi Hitam untuk Sakit Kepala
Jenis obat tententu dapat menyebabkan efek samping sakit kepala saat bangun tidur.
Di antaranya obat antibiotik, diuretik, penghilang rasa sakit, anti-epilepsi, obat imunosupresan, antidepresan, antipsikotik, dan obat antiretroviral.
Orang yang selalu pusing sampai terasa berputar saat bangun tidur di pagi hari setelah minum obat perlu berkonsultasi kepada dokter.
Hindari sembarangan mengganti atau menghentikan minum obat. Diskusikan dengan dokter untuk mencari solusinya, bisa dengan mengubah dosis atau mencari obat sejenis yang minim efek samping.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.