Pilihan pengobatan untuk disfungsi kandung kemih sendiri termasuk:
Baca juga: 6 Komplikasi Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai
Pilihan lainnya, yakni suntik Botox (onabotulinumtoxin A). Suntik Botox sering diresepkan untuk mengobati kandung kemih yang terlalu aktif pada orang dengan multiple sclerosis. Terapi ini telah terbukti bermanfaat bagi orang-orang yang memiliki masalah kandung kemih karena diabetes.
Infeksi saluran kemih (ISK) terkait diabetes dapat memengaruhi uretra, kandung kemih, atau ginjal.
Penelitian menunjukkan infeksi saluran kemih cenderung lebih parah, lebih umum, dan memiliki hasil yang lebih buruk bagi penderita diabetes tipe 2.
Infeksi ini juga mungkin disebabkan oleh bakteri yang sangat resisten terhadap pengobatan.
Gejala infeksi saluran kemih, termasuk:
Wanita mungkin mengalami sensasi tekanan di atas tulang kemaluan.
Baca juga: 11 Penyebab Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai
Sementara, pria mungkin merasakan kepenuhan di rektum.
Jika ginjal terlibat, gejala tambahan dapat terjadi, termasuk mual, nyeri punggung atau samping, dan demam.
Neuropati otonom dapat berperan dalam infeksi saluran kemih yang terkait dengan diabetes.
Seperti yang dijelaskan oleh American Diabetes Association (ADA), "Kelumpuhan kandung kemih adalah gejala umum dari jenis neuropati ini. Ketika ini terjadi, saraf kandung kemih tidak lagi merespons tekanan secara normal karena kandung kemih terisi dengan urine. Akibatnya, urine tetap berada di kandung kemih, menyebabkan infeksi saluran kemih".
Kadar gula darah yang tinggi juga dapat menciptakan tempat berkembang biak yang subur bagi bakteri dan menyebabkan infeksi saluran kemih. Untuk menyembuhkan infeksi saluran kemih, antibiotik biasanya diperlukan.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih yang Bisa Mengancam Nyawa
3. Disfungsi seksual
Dilansir dari Medical News Today, saluran kemih terkait erat dengan organ serta struktur yang mendukung kinerja dan hasrat seksual.