Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2021, 13:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Jenis sakit kepala umumnya bisa dikenali lewat lokasi dan gejala nyerinya.

Sakit kepala tipe tegang biasanya memengaruhi seluruh area kepala. Sementara sakit kepala jenis klaster atau sinus hanya memengaruhi salah satu bagian kepala.

Dengan mengetahui jenis sakit kepala sesuai lokasinya, Anda bisa mencari cara paling tepat untuk mengatasi masalah kesehatan ini.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Sakit Kepala secara Alami

Melansir Live Healthily, berikut empat jenis sakit kepala sesuai lokasinya yang berbeda-beda:

1. Sakit kepala migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala yang biasanya hanya menyerang sebelah sisi kepala.

Gejala migrain di antraanya:

  • Sakit kepala disertai nyeri berdenyut di salah satu bagian kepala
  • Sakitnya terasa sedang sampai berat
  • Pandangan kabur, lebih peka dengan cahaya, bau, atau suara keras
  • Pusing
  • Terasa mual dan muntah

Cara menghilangkan sakit kepala migrain yang bisa dijajal yakni berbaring di tempat yang gelap dan sunyi. Selain itu, hindari segala sesuatu yang potensial jadi penyebab migrain.

Apabila rasa nyerinya masih muncul, coba kompres bagian kepala yang sakit dengan es batu yang dibungkus handuk kecil. Atau tempelkan koyo, oleskan balsam, atau gunakan kompres hangat ke kepala yang nyeri.

Jika sakit kepala migrain tak kunjung sembuh, coba minum obat penghilang rasa sakit ketika gejala migrain muncul.

Baca juga: Sakit Kepala sampai ke Mata Tanda Penyakit Apa?

2. Sakit kepala jenis klaster

Sakit kepala klaster biasanya muncul di malam hari dan cenderung muncul di waktu yang sama setiap hari.

Jenis sakit kepala ini biasanya berlangsung antara 15 menit sampai tiga jam, namun rasa nyerinya sangat menyakitkan.

Gejala sakit kepala klaster di antaranya:

  • Sakit kepala menusuk sampai salah satu mata dan pelipis terasa panas
  • Mata merah dan berair
  • Kelopak mata terkulai atau bengkak
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Pulih mengecil atau menyempit
  • Badan berkeringat

Penyebab sakit kepala klaster biasanya karena paparan asap rokok atau bahan kimia yang punya aroma kuat.

Cara menghilangkan sakit kepala ini hanya bisa dengan obat penghilang rasa sakit dan menghindari zat pemicu sakit kepala.

Baca juga: 6 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur di Pagi Hari

3. Sakit kepala jenis ketegangan

Sakit kepala ketegangan adalah jenis sakit kepala yang paling sering dikeluhkan.

Gejala sakit kepala jenis ketegangan yakni:

  • Nyeri tumpul dan sakit di kedua sisi kepala
  • Ada tekanan di belakang mata
  • Kepala bagian belakang sakit atau tak nyaman
  • Otot leher dan bahu kaku

Seperti namanya, sakit kepala ketegangan ini muncul karena stres atau tekanan ekstra.

Cara menghilangkan sakit kepala ketegangan bisa dengan minum obat penghilang rasa sakit, bersantai, atau menempelkan kompres dingin es batu di leher.

Baca juga: 7 Obat Sakit Kepala Alami yang Bisa Dijajal di Rumah

4. Sakit kepala karena sinus

Sakit kepala karena sinus bisa terjadi ketika sinus meradang karena infeksi atau alergi.

Sakit kepala ini mirip migrain. Gejala sakit kepala karena sinus antara lain:

  • Sakit kepala berdeyut, terutama di dahi atau pipi
  • Wajah rasanya bengkak
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Disertai sakit telinga

Cara menghilangkan sakit kepala karena sinus tidak bisa hanya mengandalkan minum obat penghilang rasa sakit. Dokter biasanya meresepkan obat seperti dekongestan sampai semprotan hidung steroid.

Baca juga: Penyebab Sakit Kepala Saat Haid dan Cara Mengatasinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com