KOMPAS.com - Jika Anda didiagnosis mengidap radang usus buntu, dokter biasanya merekomendasikan operasi untuk mengatasi masalah kesehatan ini.
Operasi usus buntu perlu dilakukan untuk mencegah organ ini pecah dan memicu komplikasi infeksi yang berdampak fatal.
Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu operasi usus buntu, jenis, sampai perawatan pasca-operasinya.
Baca juga: 7 Gejala Usus Buntu, Tak Hanya Sakit Perut Sebelah Kanan
Melansir Healthline, apendiktomi atau operasi usus buntu adalah operasi pengangkatan usus buntu yang meradang dan bengkak.
Usus buntu adalah kantong kecil yang melekat di usus besar. Letaknya di sisi kanan perut sebelah bawah.
Organ kecil ini berguna untuk membantu pemulihan diare, peradangan, dan infeksi usus. Namun, tubuh masih bisa berfungsi normal tanpa usus buntu.
Ketika usus buntu radang dan bengkak, bakteri bisa berkembang biak di sana dan memicu terbentuknya nanah.
Penumpukan bakteri dan nanah ini menyebabkan gejala usus buntu seperti sakit perut bagian kanan bawah, mual, muntah, sampai diare.
Usus buntu perlu segera diobati. Apabila tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, usus buntu bisa pecah dan bakteri bisa menyebar ke seluruh rongga perut. Infeksi serius ini bisa mengancam jiwa.
Baca juga: 5 Penyebab Usus Buntu dan Cara Mencegahnya
Dilansir dari Better Health, terdapat dua jenis opsi operasi usus buntu, yakni operasi besar dan laparoskopi.
Operasi besar biasanya ditujukan untuk membersihkan rongga perut jika usus buntu pasien sudah pecah.
Sedangkan operasi usus buntu laparoskopi menggunakan alat berupa tabung kecil, sehingga sayatan lebih kecil.
Jenis operasi usus buntu yang direkomendasikan dokter tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan riwayat kesehatan pasien.
Baca juga: Adakah Cara Mengobati Usus Buntu Tanpa Operasi?
Setelah operasi usus buntu, kondisi kesehatan pasien akan dipantau selama beberapa jam sebelum dokter memberikan lampu hijau pasien boleh pulang dari rumah sakit.
Tenaga kesehatan akan mengamati reaksi bius, imbas operasi, dan tanda-tanda vital seperti pernapasan dan detak jantung.