KOMPAS.com - Perubahan fisik pada masa pubertas perempuan ditandai dengan haid pertama.
Dilansir dari laman resmi American College of Obstetricians and Gynecologists, ketika memasuki masa pubertas, otak akan memberikan sinyal ke tubuh untuk menghasilkan beberapa jenis hormon reproduksi.
Perubahan hormon ini membuat lapisan rahim menebal dengan darah dan gumpalan darah.
Baca juga: Haid Pertama pada Remaja, Apa Saja yang Normal dan Tidak?
Selain itu, ovarium juga akan melepaskan sel telur. Telur bergerak ke bawah menuju rahim melintasi saluran tuba falopi.
Jika sel telur tidak dibuahi sperma pria, perempuan tidak hamil. Namun, lapisan rahim akan meluruh dan keluar dari tubuh lewat vagina.
Pelepasan lapisan rahim berupa darah dan gumpalan darah inilah yang dikenal dengan haid pertama atau menstruasi pertama.
Haid pertama pada remaja putri biasanya mulai di usia 12 tahun sampai 13 tahun.
Beberapa perempuan mengalami haid pertama lebih awal atau lebih lambat dari patokan usia tersebut.
Melansir WebMD, berikut penjelasan lebih lanjut apa saja yang harus dilakukan saat haid pertama.
Baca juga: Keluar Gumpalan Darah saat Haid, Normal atau Tidak?
Ketika baru mendapati haid pertama, banyak remaja putri khawatir, bingung, atau merasa tidak nyaman. Hal itu wajar.
Untuk menghadapi kekhawatiran ini, jangan sungkan untuk bertama dengan ibu, saudara perempuan, atau teman terdekat yang terpercaya.
Perlu diketahui, haid pertama pada remaja putri biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari.
Di hari-hai pertama haid, biasanya menstruasi hanya berupa bercak kecokelatan. Setelah itu, baru keluar darah kemerahan.
Berapa lama haid pertama pada remaja putri bisa bervariasi. Namun, umumnya menstruasi pertama berlangsung antara dua sampai tujuh hari.
Baca juga: 10 Penyebab Telat Haid, Tak Selalu Hamil
Di benak sejumlah remaja putri barangkali ada kekhawatiran jika haid pertama tidak terjadi di rumah, misalkan sedang di sekolah atau jauh dari rumah.