Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/09/2021, 12:01 WIB

Setelah empat hari menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Salatiga, ia  dipindahkan untuk mendapatkan bantuan medis lanjutan di Semarang.

Total ia tiga kali menjalani operasi di bawah supervisi delapan profesor. Lantaran kasus cedera olahraga yang dialaminya tak lazim, dua profesor yang menanganinya waktu itu sampai bolak-balik mendiskusikan kasus Habib ke Singapura.

Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Penanganan Cedera Olahraga Ringan

Pernah suatu ketika, melihat kans dan kondisi Habib cukup parah, salah satu dokter yang menanganinya menyarankan agar pihak keluarga merelakan 12 selang yang menempel di tubuh atlet muda itu untuk dilepas.

“Keyakinan ibu menyelamatkan saya. Beliau bilang, ‘Jangan, dok. Pasti ada keajaiban’,” ujar Habib menirukan ucapan ibunya.

Benar saja, pada hari ke-32 koma, putra pertama pasangan Siti Istiqomah dan Tri Suwarso ini lepas dari kondisi tak sadarkan diri.

Lantaran memori terakhirnya sepakbola, Habib menjejak-jejakkan kaki di pembaringan begitu sadar dari koma.

Keajaiban kecil itu disambut keluarga Habib dengan sujud syukur. Namun, suka cita itu tak berlangsung lama. Mereka menyadari kondisi Habib jauh berbeda dari sebelum cedera.

“Sadar dari koma saya enggak bisa apa-apa. Kayak bayi baru lahir. Enggak bisa jalan. Enggak bisa ngomong,” ujar Habib terbata-bata mengingat masa lalunya.

Setelah bangun dari koma, Habib menjalani babak baru hidupnya sebagai penderita cerebral palsy atau penyakit lumpuh otak.

Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Tanda Serangan Jantung Saat Olahraga

Babak baru cedera olahraga sampai krisis identitas

Cedera olahraga berujung penyakit lumpuh otak membuat Habib mengalami gangguan gerakan dan koordinasi tubuh. Kendati motoriknya terganggu, tapi memorinya masih prima.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+