Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/09/2021, 12:01 WIB

Medio 2006-2008 merupakan masa transisi berat bagi Habib dan keluarganya. Terapi fisik dan wicara untuk pemulihan pasca-cedera olahraga membuatnya rehat sekolah selama setahun.

Setelah kondisi fisiknya cukup stabil, ia baru melanjutkan pendidikan untuk menamatkan SMA.

“Bapak kebetulan kerjanya antar-jemput anak TK. Jadi, sekalian antar saya ke sekolah. Kalau anak lain paling diantar sampai pintu gerbang, saya diantarkan bapak sampai tempat duduk di kelas,” kenangnya.

Selepas Habib tamat SMA, ibunda Habib yang berprofesi sebagai guru SMA mendorong putranya untuk belajar mandiri dan bersosialisasi selepas cedera olahraga. Caranya terbilang ekstrem, dengan menguliahkan Habib ke luar kota.

Baca juga: 3 Penyebab Serangan Jantung saat Olahraga

Singkat cerita, Habib akhirnya kuliah di Jurusan D3 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).

“Rasa-rasanya berat memang. Jalan saja masih goyang-goyang. Omong juga belum jelas,” ujar dia.

Dua tahun kuliah diploma berjalan relatif lancar hingga semester keempat. Pada semester kelima, Habib merasa minder dengan kondisi fisiknya. Ia pun ingin membuktikan diri pada orang sekitarnya dengan mencari peruntungan merantau ke Jakarta.

Berbekal duit Rp100.000, ia nekat naik sepeda motor sendirian ke Jakarta dari Semarang. Tujuannya, menyambangi salah satu kawannya asal Salatiga yang menjadi atlet karate di Bekasi.

Selama dua tahun, Habib menumpang di mes temannya. Untuk menyambung hidup, ia bekerja dengan membantu bersih-bersih mes, bekerja di kafe milik pelatih karate temannya, sampai menjadi ojek payung di depan RS Mitra Keluarga Bekasi.

Selain bekerja, motivasinya datang ke Ibu Kota kala itu juga kepingin menonton siaran langsung di studio program acara televisi Opera Van Java.

Baca juga: 3 Waktu Olahraga saat Puasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+