Media sosial dapat memicu perasaan tidak mampu.
Orang mungkin merasa seolah-olah hidup atau penampilan mereka tidak dapat dibandingkan dengan orang lain di media sosial, yang menyebabkan perasaan iri dan ketidakpuasan.
Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa penggunaan media sosial yang tinggi meningkatkan perasaan kesepian.
Dilaporkan juga bahwa mengurangi penggunaan media sosial dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan terisolasi, serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain itu, media sosial dapat memfasilitasi cyberbullying dan menciptakan keegoisan yang tidak sehat dan jarak dari teman dan keluarga.
Baca juga: Kenali Apa itu Body Shaming dan Efek Buruknya Pada Kesehatan Mental
Terlepas dari kekurangannya, media sosial tetap menjadi sarana yang efisien untuk menghubungkan komunitas dan individu di seluruh dunia.
Jaringan berbasis media sosial di antara sekelompok kecil orang bermanfaat bagi banyak orang.
Melalui media sosial, anak-anak muda yang berjuang dengan keterampilan sosial dan kecemasan dapat mengekspresikan diri dan bersosialisasi.
Ini bisa sangat menguntungkan bagi kelompok yang terpinggirkan karena memungkinkan orang untuk bertemu dan berinteraksi dengan individu lain yang berpikiran sama.
Media sosial juga berfungsi sebagai platform yang memberikan suara kepada mereka yang tidak bersuara.
Misalnya, orang yang menjadi korban kekerasan dan pelecehan dapat menggunakan komunitas seperti komunitas #MeToo untuk mengungkapkan pandangan mereka, membicarakan apa yang mereka hadapi, dan mencari dukungan.
Media sosial juga dapat mendidik dan menginformasikan serta menyediakan outlet untuk kreativitas dan ekspresi diri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.