KOMPAS.com - Orangtua yang beracun, atau dalam istilah masa kini dikenal dengan sebutan toxic parent, bisa memiliki dampak negatif bagi perkembangan anak.
Seringkali orangtua tanpa sadar terlalu protektif, sering menyalahkan, hingga susah diajak kompromi.
Tak jarang pula, orangtua seringkali memaksakan ego mereka kepada sang anak. Orangtua seperti itulah yang bisa dibilang toxic parent.
Dampak didikan dari toxic parent bisa terbawa hingga sang anak dewasa. Agar Anda lebih waspada, berikut bahaya toxic parent:
Komunikasi yang tidak berjalan baik antara orangtua dan anak akan menyebabkan penumpukan stres. Hal ini menyebabkan anak bereaksi negatif dalam banyak hal.
Toxic parents juga cenderung membuat anak sulit mengidentifikasi tanda awal kecemasan yang dialaminya.
Sebab, orangtua "beracun" seringkali tidak bisa menerima dengan baik rasa takut dan cemas sang anak.
Inilah yang menyebabkan sang anak terlambat mendapatkan penanganan sejak dini sehingga mengakibatkan ia mengalami gangguan mental di usia dewasa.
Baca juga: Midriasis
Orangtua adalah pengantar anak ke dunia. Seorang anak biasanya baru menyadari bahwa orangtua mereka beracun ketika sudah berada di masa dewasa.
Namun di saat itu, sudah banyak dampak buruk yang terjadi akibat didikan dari toxic parent.
Akibatnya, perilaku beracun yang dilakukan oleh orangtua bisa merea teruskan ke anak mereka nantinya. Hal ini akan menjadi lingkaran setan yang tak bisa dihentikan.
Tentunya, hal ini juga bisa merusak hubungan Anda dengan keluarga Anda di masa depan.
Untuk menghindari dampak negatif toxic parent, berikut hal yang bisa kita lakukan:
Mencari bantuan itu penting. Karena itu, Anda perlu menemukan profesional kesehatan mental yang dapat membantu memproses perasaan dan emosi Anda.
Orangtua Anda tidak bisa berubah secara tiba-tiba. Karena itu, Anda harus menetapkan batasan khusus.