KOMPAS.com - Perikarditis adalah kondisi saat kantung yang melindungi jantung (perikardium) meradang.
Perikardium atau selaput jantung berisi cairan yang menutupi permukaan luar jantung. Cairan tersebut berfungsi memberi pelumasan dan melindungi jantung dari infeksi dan keganasan.
Perikardium juga menjaga jantung agar tidak mengembang secara berlebihan saat volume darah meningkat dan menjaga kerja jantung tetap efisien.
Baca juga: 7 Gejala Peradangan Selaput Jantung (Perikarditis) dan Penyebabnya
Saat meradang, perikardium membengkak dan teriritasi. Akibatnya, dada terasa nyeri secara tajam karena perikardium yang teriritasi saling bergesekan.
Perikarditis dapat menyebabkan nyeri dada yang:
Gejala perikarditis lainnya termasuk:
Perikarditis dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis tergantung pada berapa lama kondisi telah berlangsung.
Baca juga: 6 Perubahan Gaya Hidup untuk Mencegah Penyakit Jantung
Umumnya, perikarditis disebabkan oleh infeksi virus. Namun, seringkali penyebab perikarditis tidak diketahui.
Perikarditis biasanya dapat terjadi setelah infeksi sistem pernapasan atau pencernaan.
Perikarditis kronis dan berulang dapat disebabkan oleh gangguan autoimun, seperti lupus, skleroderma,dan rheumatoid arthritis.
Gangguan autoimun merupakan kondisi saat sistem kekebalan tubuh membuat antibodi secara keliru dan menyerang jaringan atau sel tubuh.
Kemungkinan penyebab lain yang dapat menyebabkan perikarditis, yaitu:
Baca juga: 6 Makanan Rendah Natrium untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung
Perikarditis dapat dialami orang segala usia. Namun, pria berusia 16 hingga 65 tahun memiliki risiko lebih tinggi.
Penderita perikarditis akut hingga 30 persen memiliki kemungkinan mengalami kekambuhan. Sebagian kecil juga memiliki kemungkinan memiliki perikarditis kronis.
Rasa sakit yang tajam pada dada dan area belakang bahu, serta kesulitan bernapas adalah gejala kunci yang menunjukkan seseorang memiliki perikarditis ketimbang serangan jantung.
Dokter akan melakukan anamnesis, bertanya soal riwayat kesehatan, dan gejala yang dirasakan.
Kemudian, dokter akan mendengarkan detak jantung. Perikarditis dapat menimbulkan suara bergesekan atau berderit.
Beberapa pemeriksaan lanjutan yang mungkin dilakukan dokter, meliputi:
Diagnosis dini dan pengobatan perikarditis dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Penyakit Jantung
Komplikasi perikarditis meliputi:
Penanganan untuk perikarditis akan tergantung pada penyebabnya.
Dokter mungkin akan memberikan obat penghilang rasa sakit antiinflamsi, seperti ibuprofen yang akan membuat penderita merasa lebih baik dalam waktu satu hingga dua minggu.
Beberapa obat lain yang mungkin diresepkan juga meliputi kolsikin atau kortikosetroid.
Prosedur lain yang mungkin dilakukan, yaitu di bawah ini.
Baca juga: 11 Ciri-ciri Penyakit Jantung di Usia Muda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.