Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Diet Keto Baik untuk Pasien Gagal Jantung?

Kompas.com - 01/01/2022, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Diet keto telah menjadi trend selama beberapa tahun ini. Banyak orang mengklaim berhasil menurunkan berat badan dengan pola diet ini.

Bahkan, adapula yang percaya bahwa diet ini bisa membantu mencegah gagal jantung.

Deit keto merupakan pola makan rendah karbohidrat. Jadi, kalori yang kita dapatkan bersumber dari protein dan lemak.

Baca juga: Waspadai Chikungunya pada Anak

Apakah diet keto menyehatkan?

Menurut ahli jantung W.H. Wilson Tang, sumber energi utama tubuh adalah glukosa atau gula yang berasal dari karbohidrat.

Di sisi lain, hati memperoleh 70% energi dari lemak. Ketika kita melakukan diet keto, maka sumber energi kita akan diambil dari lemak yang telah diolah oleh hati.

"Bagi orang yang berisiko tinggi mengalami penyakit jantung, diet keto memang membantu," ucap dia.

Manfaat lain dari diet keto meliputi:

  • Menurunkan gula darah yang membantu mencegah diabetes.
  • Menurunkan trigliserida, sejenis lemak dalam darah yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Disisi lain, diet keto juga memiliki berbagai efek samping. Berikut efek samping diet keto:

  • mual dan muntah
  • kelelahan
  • sakit kepala
  • sembelit.

Apakah diet keto punya manfaat untuk pasien sakit jantung?

Tang juga mengatakan, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa diet keto punya manfaat untuk jantung.

Sebaliknya, pasien gagal jantung yang melakukan diet keto rentan mengalami hal berikut:

  • Koma diabetes
  • Penyakit hati berlemak non-alkohol.
  • Lonjakan kolesterol LDL ("jahat").
  • Dehidrasi.
  • Gagal ginjal.

Umumnya, orang yang mengalami gagal jantung lebih rentan mengalami kelainan gula darah.

"Dengan menerapkan diet keto yang mengurangi asupan karbohidrat, hal ini tentu membahayakan kesehatan mereka," ucapnya.

“Mungkin saja beberapa pasien mendapat manfaat dari diet keto, tetapi beberapa mungkin menjadi lebih buruk,” kata Tang.

Baca juga: Kanker Pankreas

Karena efek diet keto yang berpotensi berbahaya pada pasien jantung, Tang menyarankan untuk menerapkan pola diet yang tidak terlalu ketat.

Karena itu, Tang merekomendasikan pasien jantung untuk melakukan tips berikut:

  • mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung karbohidrat kompleks, lemak tak jenuh dan protein tanpa lemak.
  • mengontrol porsi makan
  • memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar.
  • membatasi asupan daging merah dan menambahkan lebih banyak ikan.
  • menghindari makanan olahan
  • mengurangi gula, karbohidrat sederhana, lemak jenuh dan lemak trans.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau