Mengutip WebMD, kondisi kecanduan seperti karena kokain atau obat-obatan narkotika lainnya, menyebabkan peningkatan dopamin yang sangat besar dalam otak.
Kondisi itu sangat memuaskan sistem penghargaan alami diri.
Orang yang telah kecanduan narkoba akan mengulangi pemakaiannya, tetapi dengan meningkatkan ambang batas untuk mencapai kesenangannya.
Mengutip WebMD, kondisi orang dengan skizofrenia dipengaruhi oleh terlalu tingginya kadar dopamin di bagian otak tertentu.
Sehingga, mengakibatkan penderita skizofrenia memiliki gejala halusinasi dan delusi.
Mengutip Verywell Health, kadar dopamin rendah dalam otak dikaitkan dengan beberapa gejala depresi berat, seperti kurangnya minat dan motivasi.
Baca juga: Dampak Negatif Tekanan Darah Tinggi Pada Otak dan Ginjal
Mengutip Verywell Health, aktivitas dopamin tinggi dan rendah diteorikan terlibat dalam gangguan bipolar yang terdiri dari fase manik (sangat tinggi) dan depresi (sangat rendah).
Kelebihan reseptor dopamin mungkin mendasari fase manik dari gangguan bipolar.
Sementara penurunan dopamin dikaitkan dnegan fase depresi pada penderita bipolar.
Mengutip WebMD, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ADHD mungkin adalah gangguan kesehatan yang dikarenakan oleh dopamin rendah dalam otak.
Obat ADHD methylphenidate (ritalin) bekerja dengan meningkatkan dopamin.
Mengutip Verywell Health, BED adalah gangguan makan berulang yang tidak terkendali, dengan ciri-ciri makan dalam jumlah besar, sangat cepat, disertai ingatan rasa malu, tertekan, atau bersalah.
Kondisi ini dikaitkan dengan dopamin berlebihan, sebagai salah satu penjelasan biologisnya.
Baca juga: Ensefalitis (Radang Otak)
Mengutip Verywell Health, sejumlah gangguan gerakan fisik juga dipengaruhi oleh dopamin rendah atau dopamin tinggi, yaitu:
Mengutip WebMD, pada tubuh penderita Parkinson dopamin diproduksi lebih sedikit.