Satu studi pada 2015 meneliti bagaimana orang dengan penyakit radang usus (IBD) merasakan efek kopi pada kondisi mereka. Dari 442 peserta, 73 persen rutin minum kopi.
Dari mereka yang tidak minum kopi, 62 persen percaya bahwa kopi memperburuk gejala usus mereka.
Beberapa peserta dengan IBD yang percaya bahwa kopi memperburuk gejala penyakit mereka, masih minum kopi.
Mengutip Medical News Today, sekitar 65 persen populasi dunia tidak dapat sepenuhnya mencerna laktosa setelah masa bayi.
Laktosa adalah gula dalam susu dan makanan olahan susu lainnya. Intoleransi laktosa dapat menyebabkan diare.
Orang yang menambahkan produk susu ke kopi mereka mungkin mengalami efek rangsangan untuk BAB.
Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.
Baca juga: Apakah Minum Kopi Bisa Memengaruhi Kesuburan?
Mengutip Medical News Today, para peneliti belum mengkonfirmasi teori bahwa kopi membuat orang BAB.
Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap kopi, sementara yang lain mungkin tidak merasakan efek apa pun pada perut mereka dari kopi.
Para peneliti melakukan banyak penelitian tentang efek pencahar kopi pada sekelompok kecil orang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.