KOMPAS.com - Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang kini banyak diderita anak muda atau orang di usia produktif.
Melansir SehatNegeriku (28/9/2021), data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5 persen.
Selain angka kasusnya cukup tinggi, penyakit jantung termasuk salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, terutama pada usia produktif.
Baca juga: Apa yang Terjadi Ketika Jantung Berhenti Mendadak?
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan pada 2020 menyampaikan, tren penyakit tidak menular termasuk penyakit jantung mengalami pergeseran pola penyakit.
Penyakit tidak menular ini dulu anggapannya hanya diidap para orang tua, namun belakangan trennya naik mulai usia 10 sampai 14 tahun.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit jantung di kalangan anak muda, kenali beberapa penyebabnya berikut.
Baca juga: Penyebab Serangan Jantung Mendadak di Usia Muda
Menurut Kementerian Kesehatan, penelitian Riskesdas 2018 menunjukkan gaya hidup sehat menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung dan penyakit tidak menular belakangan banyak diidap kalangan usia muda, antara lain:
Dokter sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Dr. dr. Isman Firdaus, Sp.JP(K) menyebutkan, gaya hidup tidak sehat adalah faktor utama penyebab penyakit jantung.
“Gaya hidup, merokok, dan pola makan tidak sehat merupakan kontributor utama terjadinya penyakit jantung koroner,” jelas dia.
Menurut Isman, penderita penyakit jantung rentan mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.
Baca juga: Gagal Jantung di Usia Muda, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.