KOMPAS.com - Sebelum melakukan prosedur aborsi, penting untuk mengetahui dampak potensial yang mungkin terjadi terhadap kesehatan reproduksi wanita di masa depan.
Mengutip NHS, aborsi adalah suatu prosedur untuk mengakhiri kehamilan, yang bisa dilakukan dengan minum obat atau menjalani prosedur pembedahan.
Aborsi yang aman terhadap reproduksi wanita hanya dapat dilakukan di bawah perawatan rumah sakit atau klinik berlisensi.
Baca juga: 3 Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita saat Haid
Metode aborsi dibedakan dalam 2 jenis berbeda, yaitu:
Aborsi medis dan bedah umumnya hanya dapat dilakukan hingga usia kehamilan 24 minggu.
Lebih dari usia kehamilan 24 minggu, aborsi dapat dilakukan dengan lebih hati-hati, misalnya ada risiko terhadap kehidupan atau perkembangan janin.
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita
Terdapat sejumlah risiko aborsi yang dialami wanita menurut metode yang dilakukan.
Mengutip NHS, sebelum 14 minggu usia kehamilan, risiko aborsi medis yang utama adalah:
Setelah masuk usia kehamilan 14 minggu ke atas, risiko aborsi medis yang uatama, meliputi:
Baca juga: Tak Hanya untu Sistem Reproduksi, Ini 4 Manfaat Hormon Estrogen
Mengutip NHS, sebelum 14 minggu usia kehamilan, risiko aborsi bedah yang utama adalah:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.