Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penting untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi dikontrol agar risiko penyakit serius berkurang, seperti serangan jantung dan stroke.

Mengutip Mayo Clinic, hipertensi yang tidak dikontrol dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, yaitu:

  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Aneurisma
  • Gagal jantung
  • Penyempitan pembuluh darah di ginjal
  • Kebutaan, ketika pembuluh darah di mata menebal, menyempit atau robek
  • Sindrom metabolik
  • Gangguan memori atau kognitif
  • Demensia

Baca juga: Hipertensi dan Diabetes Penyebab Utama Gangguan Ginjal di Indonesia

Meskipun hipertensi paling sering terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga memiliki risiko mengalaminya.

Untuk beberapa anak, hipertensi disebabkan oleh masalah pada ginjal atau jantung.

Namun semakin anak-anak memiliki kebiasaan makan yang buruk dan kurang beraktivitas fisik, maka ia semakin rentan terkena hipertensi.

Mengutip buku "Diet untuk Penyakit Komplikasi" (2016) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, strategi utama dalam mengontrol hipertensi adalah dengan menerapkan diet dan gaya hidup sehat.

Modifikasi gaya hidup meliputi peningkatan aktivitas fisik, berhenti merokok, dan menurunkan berat badan.

Sementara, diet yang dianjurkan untuk mengontrol hipertensi menurut penelitian klinis mencakup banyak hal, yaitu:

Baca juga: 6 Efek Hipertensi pada Tubuh yang Penting Diperhatikan

1. Membatasi asupan natrium

Membatasi asupan natrium caranya dengan melakukan beberapa hal ini:

  • Membatasi penggunaan garam dapur
  • Membatasi konsumsi makanan olahan, kemasan, atau instan, seperti makanan kaleng, botol, biskuit, dan semacamnya.
  • Membatasi penggunaan bumbu yang mengandung garam, seperti taoco, petis, saus, terasi, kecap, penyedap rasa, soda kue, baking powder, dan lain-lain.

2. Meningkatkan asupan kalium

Meningkatkan asupan kalium caranya dengan melakukan beberapa hal ini:

  • Mengutamakan konsumsi kentang sebagai pengganti nasi
  • Mengutamakan konsumsi kacang-kacangan sebagai sumber protein
  • Konsumsi sayuran hijau, seperti bayam dan daun pepaya
  • Konsumsi buah-buahan, seperti pisang, pepaya, dan kiwi.

Baca juga: Hipertensi Sekunder

3. Meningkatkan asupan magnesium dan kalsium

Cara meningkatkan asupan magnesium dan kalsium, yaitu dengan:

  • Mengutamakan konsumsi kacang-kacangan sebagai sumber protein
  • Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.

4. Menurunkan asupan lemak jenuh

Menurunkan asupan lemak jenuh, artinya mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti:

  • Goreng-gorengan
  • Santan kental
  • Kulit ayam
  • Kuning telur
  • Sosis
  • Daging babi
  • Kornet daging sapi
  • Bebek.

Baca juga: Hipertensi Pulmonal

5. Meningatkan asupan lemak tidak jenuh ganda omega-3

Artinya, memilih ikan dan kacang-kacangan sebagai sumber protein, seperti:

  • Ikan salmon
  • Ikan tuna
  • Kacang kenari
  • Kacang kedelai.

Selain itu, mengutamakan penggunaan minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda, seperti:

  • Kacang kedelai
  • Minyak jagung
  • Minyak biji matahari.

Asam lemak tidak jenuh ganda sangat labih pada suhu pemanasan tinggi, sehingga tidak dianjurkan untuk menggoreng.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau