Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2022, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Air ketuban yang terkandung di dalam kantung kemudian mulai bocor melalui serviks dan vagina.

Menjelang persalinan, air ketuban biasanya akan pecah.

Menurut Today's Parent, hanya sekitar 15 persen ketuban pecah di tahap awal persalinan.

Saat itu terjadi, ibu hamil harus segera dibawa ke rumah sakit karena kemungkinan waktu melahirkan sudah dekat.

Jika air ketuban bocor atau pecah terjadi sebelum 37 minggu, itu dikenal sebagai ketuban pecah dini (PROM).

Bergantung pada seberapa dini hal tersebut terjadi, ketuban pecah dini itu dapat memiliki konsekuensi serius bagi ibu hamil dan anak yang belum lahir.

Ini mempengaruhi sekitar 2 dari 100 kehamilan.

Namun, ketuban pecah dini juga dapat terjadi pada usia kehamilan cukup bulan, yaitu sekitar 37 minggu atau lebih.

Hanya saja, persalinan alami belum dimulai dalam waktu 6 jam setelag air ketuban pecah.

Penting untuk mencari bantuan medis sesegera mungkin dan menghindari berhubungan seks atau memasukkan apa pun ke dalam vagina, karena itu dapat menyebabkan infeksi.

Siapa pun yang khawatir tentang kebocoran maupun jumlah kadar air ketuban selama kehamilan, harus membicarakannya dengan penyedia layanan kesehatan.

Baca juga: Perkembangan Otak Janin Dimulai pada Usia Berapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com