Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Mencegah Stroke yang Bisa Mengakibatkan Kematian

Kompas.com - 16/04/2022, 03:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Untuk orang dewasa, umumnya dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik selama 2 jam dan 30 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang, seperti jalan cepat setiap minggu.

Sementara untuk anak-anak dan remaja, dianjurkan melakukan aktivitas fisik paling tidak 1 jam setiap hari.

4. Hindari merokok

Mengutip CDC, merokok sangat meningkatkan peluang kita terkena stroke.

Jika belum pernah merokok, lebih baik pertahankan dan jangan pernah coba-coba. Sebab, tidak merokok dapat menurunkan risiko stroke.

Dokter sering kali bisa memberi tips kepada pasien dengan gejala stroke untuk berhenti merokok.

Mengutip Harvard Health Publishing, berikut beberapa cara yang dapat ditempuh untuk berhenti merokok:

  • Mintalah saran dokter tentang cara yang paling tepat bagi Anda untuk berhenti merokok.
  • Gunakan alat bantu berhenti merokok, seperti pil atau patch nikotin, konseling, atau obat-obatan.
  • Jangan menyerah. Kebanyakan perokok membutuhkan beberapa kali percobaan untuk berhenti. Setiap upaya membawa Anda selangkah lebih dekat untuk berhasil mengalahkan kebiasaan buruk itu.

Baca juga: Waspadai, Ini Penyebab Stroke di Usia Muda

5. Hindari minum alkohol berlebihan

Mengutip CDC, minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah kita.
Seorang pria seharusnya tidak boleh minum alkohol lebih dari 2 kali per hari, sedangkan wanita tidak boleh lebih dari satu per hari.

Mengutip Harvard Health Publishing, studi menunjukkan bahwa jika kita minum sekitar satu gelas per hari, risiko stroke mungkin lebih rendah.

Setelah mulai minum lebih dari dua kali per hari, risiko stroke naik sangat tajam.

6. Kontrol tekanan darah

Mengutip CDC, tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa menyebabkan stroke.

Biasanya hipertensi tidak menunjukkan gejala, jadi pastikan untuk memeriksa tensi secara teratur.

Bicaralah dengan tim perawatan kesehatan tentang harus seberapa sering memeriksa tensi.

Kita dapat memeriksa tekanan darah di rumah, di kantor dokter, atau di apotek.

Jika memiliki tekanan darah tinggi, dokter mungkin akan:

  • Meresepkan obat
  • Menyarankan beberapa perubahan dalam gaya hidup kita
  • Menyarankan kita memilih makanan dengan kandungan garam yang lebih rendah.

Mengutip Harvard Health Publishing, beberapa cara dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah:

  • Kurangi konsumsi garam dalam makanan, idealnya tidak lebih dari 1.500 mg sehari (sekitar setengah sendok teh).
  • Tingkatkan lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal dalam diet Anda, sambil menghindari makanan tinggi lemak jenuh.
  • Sering makan buah dan sayuran setiap hari, satu porsi ikan 2-3 kali seminggu, beberapa porsi biji-bijian, dan produk susu rendah lemak setiap hari.
  • Lebih banyak olahraga, setidaknya 30 menit aktivitas sehari, dan lebih banyak lagi, jika memungkinkan.
  • Berhenti merokok.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Stroke Tulang Belakang

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau