Untuk orang dewasa, umumnya dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik selama 2 jam dan 30 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang, seperti jalan cepat setiap minggu.
Sementara untuk anak-anak dan remaja, dianjurkan melakukan aktivitas fisik paling tidak 1 jam setiap hari.
Mengutip CDC, merokok sangat meningkatkan peluang kita terkena stroke.
Jika belum pernah merokok, lebih baik pertahankan dan jangan pernah coba-coba. Sebab, tidak merokok dapat menurunkan risiko stroke.
Dokter sering kali bisa memberi tips kepada pasien dengan gejala stroke untuk berhenti merokok.
Mengutip Harvard Health Publishing, berikut beberapa cara yang dapat ditempuh untuk berhenti merokok:
Baca juga: Waspadai, Ini Penyebab Stroke di Usia Muda
Mengutip CDC, minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah kita.
Seorang pria seharusnya tidak boleh minum alkohol lebih dari 2 kali per hari, sedangkan wanita tidak boleh lebih dari satu per hari.
Mengutip Harvard Health Publishing, studi menunjukkan bahwa jika kita minum sekitar satu gelas per hari, risiko stroke mungkin lebih rendah.
Setelah mulai minum lebih dari dua kali per hari, risiko stroke naik sangat tajam.
Mengutip CDC, tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa menyebabkan stroke.
Biasanya hipertensi tidak menunjukkan gejala, jadi pastikan untuk memeriksa tensi secara teratur.
Bicaralah dengan tim perawatan kesehatan tentang harus seberapa sering memeriksa tensi.
Kita dapat memeriksa tekanan darah di rumah, di kantor dokter, atau di apotek.
Jika memiliki tekanan darah tinggi, dokter mungkin akan:
Mengutip Harvard Health Publishing, beberapa cara dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah:
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Stroke Tulang Belakang