Mengutip CDC, jika dokter menemukan gejala diabetes, dokter mungkin menyarankan orang itu untuk menjalani tes lanjutan.
Jika terkonfirmasi, dokter mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup tertentu, seperti melakukan lebih banyak aktivitas fisik atau memilih makanan yang lebih sehat.
Tindakan ini akan membantu menjaga gula darah kita di bawah kontrol yang baik dan membantu menurunkan risiko stroke.
Mengutip CDC, jika seseorang memiliki kondisi jantung tertentu pihak medis dapat merekomendasikan perawatan medis atau pembedahan.
Kondisi jantung tertentu, seperti penyakit arteri koroner atau fibrilasi atrium (detak jantung tidak teratur).
Merawat masalah jantung dapat membantu mencegah stroke.
Baca juga: Selain Kecanduan, Pengguna Ganja Lebih Berisiko Alami Stroke
Mengutip Hopkins Medicine, siapa pun dapat berpeluang terkan stroke, tetapi risiko itu meningkat jika seseorang memiliki beberapa kondisi tertentu.
Berikut beberapa faktor risiko stroke, yang dapat diubah secara medis maupun yang tidak:
Dapat diubah secara medis
Tidak dapat diubah secara medis
Faktor risiko lainnya
Baca juga: 10 Makanan yang dapat Mengurangi Risiko Stroke
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.