Selain itu, perubahan pernapasan menjadi lebih jelas, detak jantung juga menjadi tidak teratur dan sulit dideteksi.
Mengutip Healthline, kuantitas kencing dan buang air besar orang sekarat lebih sedikit dan tidak teratur dikarenakan orang yang menjelang kematian sedikit makan dan minum.
Semakin mereka sedikit makan dan minum, mungkin mereka lebih jarang buang air kecil dan besar.
Kondisi tersebut adalah proses alami, jadi jangan khawatir jika menjelang kematian orang berhenti buang air besar dan kecil.
Perubahan warna urin juga normal. Kencing mencerminkan fungsi ginjal dan ketika ginjal mati, produksi urin mungkin melambat atau berhenti.
Di beberapa pengaturan perawatan kesehatan, seperti fasilitas rumah sakit, penyedia layanan kesehatan akan menggunakan kateter untuk mengalirkan urin dari kandung kemih.
Baca juga: Apa Itu Sindrom Kematian Mendadak pada Orang Dewasa?
Mengutip Healthline, sirkulasi darah orang sekarat menjadi tertarik menuju organ vital di hari-hari terakhir menjelang kematian.
Itu berarti sirkulasi darah di bagian tubuh seperti tangan, kaki, menjadi sangat berkurang.
Kondisi itu bisa menyebabkan kulit dan anggota badan terasa dingin saat disentuh.
Kulit mungkin tampak pucat juga. Akhirnya, sirkulasi yang berkurang dapat menyebabkan kulit tampak berbintik-bintik warna biru-ungu.
Bagi orang normal mungkin kulit atau anggota badan itu terasa sejuk, tetapi tidak bagi orang tengah mengahadapi kematian.
Selimut tipis saja bisa membuat mereka lebih hangat.
Mengutip Healthline, menjelang kematian, otot seseorang bisa menjadi sangat lemah.
Sehingga, tugas sederhana mungkin menjadi sulit, seperti mengangkat secangkir air atau membalik badan di tempat tidur.
Untuk orang terdekat yang merawat mereka, disarankan untuk meletakkan barang-barang yang dibutuhkan lebih dekat untuk dijangkau.
Misalnya, letakkan botol air minum dengan sedotan di dekat mereka agar lebih mudah untuk mereka meminumnya.
Orang terdekat yang merawatnya juga perlu sabar membantu saat mereka ingin berbalik badan saat tidur.
Baca juga: Picu Kematian Mendadak, Ini Penyebab Henti Jantung di Usia Muda
Mengutip Healthline, ini adalah tanda yang mengkhawatirkan bagi banyak orang saat duduk bersama orang yang menghadapi kematian.
Menjelang kematian, seseorang akan memiliki napas yang naik turun. Tiba-tiba terengah-engah atau mengalami jeda waktu yang lama di antar helaan napas.
Beberapa obat pereda nyeri dapat membuat pernapasan lebih mudah, jadi disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk meredakan gangguan pernapasan.
Mengutip Healthline, menjelang kematian seseorang mengalami menjadi lebih kebingungan atau inkoherensi.
Beberapa orang yang menghadapi kematian mungkin menjadi sering gelisah dan agresif, jika mereka tidak tahu di mana mereka berada atau apa yang terjadi.
Untuk kerabat yang merawat mereka, perlu tetap tenang dengan perlahan menjelaskan kepada mereka.
Orang yang nenghadapi kematian masih memiliki otak yang bekerja, bahkan jika mereka terlihat seperti sedang tidur.
Baca juga: Faktor Risiko dan Cara Cegah Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi
Mengutip Healthline, intensitas rasa sakit kemungkinan akan meningkat ketika seseorang semakin dekat dengan kematian.
Tidak jarang seseorang menunjukkan tanda-tanda yang terlihat bahwa mereka kesakitan.