Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Manfaat Garam bagi Kesehatan yang Penting Diketahui

Kompas.com - 08/08/2022, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Mungkin kebanyakan orang menghindari garam karena khawatir tekanan darah tinggi.

Namun, sebenarnya garam juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Asalkan tetap berada pada batas aman menurut Kementerian Kesehatan, yaitu sebanyak 5 gram/orang/hari (1 sendok teh/orang/hari) atau setara 2000 mg natrium/orang/hari.

Mengutip Healthline, garam merupakan sumber natrium signifikan yang biasa Anda dapat dari makanan.

Garam yang dikenal sebagai natrium klorida (NaCl) terdiri dari 40 persen natrium dan 60 persen klorida. Beberapa jenis garam diperkaya dengan yodium, zat besi, dan asam folat.

Baca juga: Hipertensi, Haruskan Pantang Garam?

Mengutip Better Health, jika Anda kekurangan garam, penyakit bisa muncul, seperti hiponatremia.

Kondisi tersebut menyebabkan Anda merasakan kram otot, mual, muntah, dan pusing.

Sehingga, ada juga manfaat garam bagi kesehatan yang mungkin tidak menjadi perhatian.

Baca juga: MPASI Anak di Bawah 1 Tahun Boleh Diberi Garam, Asal...

Berikut ulasan manfaat garam yang bisa Anda simak:

1. Membantu fungsi tiroid dengan benar

Mengutip Everyday Health, dalam tubuh manusia terdapat tiroid yang memainkan peran penting dalam metabolisme.

Agar tiroid berfungsi dengan benar Anda butuh mengkonsumsi garam yang mengandung yodium.

Biasanya garam yang mengandung yodium diberi label "beryodium".

Jika Anda, kekurangan yodium dalam tubuh kesulitan memproduksi cukup hormon tiroid.

Kekurangan hormon tiroid akan membuat Anda mengalami:

  • Pembesaran tiroid atau gondongan
  • Sembelit
  • Kesulitan berpikir
  • Mudah lelah

2. Mencegah tekanan darah rendah

Manfaat garam bagi kesehatan lainnya adalah untuk mencegah tekanan darah rendah (hipotensi), meski jika kelebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Mengutip Everyday Health, gejala tekanan darah rendah meliputi mual, penglihatan kabur, pusing hingga bisa membuat Anda pingsan.

Tekanan darah rendah terjadi ketika angka menunjukkan di bawah 90/60 mmmHg.

Baca juga: 4 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

3. Memperbaiki gejala fibrosis kistik

Fibrosis kistik adalah penyakit keturunan yang menyebabkan lendir di dalam tubuh menjadi kental dan lengket.

Mengutip Everyday Health, Anda yang hidup dengan fibrosis kistik kehilangan lebih banyak garam lewat keringat dari pada rata-rata orang.

Sehingga, Anda membutuhkan lebih banyak asupan cairan dan garam dalam makanan.

Manfaat garam untuk Anda yang menderita fibrosis kistik adalah untuk menghindari dehidrasi.

Kebutuhan konsumsi garam setiap penderita fibrosis kistik dapat bervariasi.

Namun, kebanyakan penderitanya membutuhkan hingga 6.000 mg natirum setiap hari.

4. Menjaga tubuh tetap terhidrasi

Tubuh Anda tidak hanya membutuhkan air untuk tetap terhidrasi, tetapi juga garam.

Mengutip Everyday Health, hal itu karena manfaat garam sebagai penyeimbang elektrolit dalam tubuh agar tetap terhidrasi.

Sel, otot, dan jaringan organ membutuhkan keseimbangan elektrolit untuk berfungsi dengan baik.

Mengutip Organic Facts, Anda yang bekerja di luar atau biasa berolahraga teratur sangat penting mendapatkan asupan garam dan air.

Manfaat garam untuk hidrasi semakin besar jika Anda mengalami diare.

Baca juga: Berapa Batas Aman Konsumsi Garam bagi Penderita Diabetes?

5. Mengontrol kolesterol dan trigliserida

Mengutip Healthline, ketika asupan garam Anda terlalu rendah, kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah meningkat.

Kadar LDL dan trigliserida tinggi merupakan risiko penyakit jantung.

Sehingga, manfaat garam diperlukan untuk menontrol kadara kolesterol dan trigliserida.

Sebuah penelitian pada 2016 terhadap 12.210 orang dewasa (dengan dan tanpa hipertensi) dikurangi asupan garamnya.

Ternyata, itu dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah, yaitu kolesterol sebesar 2,9 persen dan trigliserida 6,4 persen.

6. Mencegah hiponatremia

Mengutip Better Health, hiponatremia terjadi ketika tubuh Anda kekurangan natrium (garam) dalam darah.

Hiponatremia terjadi ketika Anda mengkonsumsi garam sangat rendah hingga kadar dalam darah di bawah kisaran normal 135-145 mEq/L.

Hiponatremia sering juga dikenal sebagai kondisi di mana tubuh kelebihan air (keracunan air).

Pada kasus yang parah, kadar natrium yang rendah dalam tubuh dapat menyebabkan kram otot, mual, muntah, dan pusing.

Akhirnya, kekurangan garam dapat menyebabkan syok, koma, hingga kematian.

Namun, kehilangan garam yang parah sangat tidak mungkin terjadi karena makanan kita mengandung lebih dari cukup garam.

Baca juga: 7 Efek Samping Makan Garam Berlebihan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com