KOMPAS.com - Rasa tidak nyaman yang dirasakan setelah minum susu atau produk olahannya bisa disebabkan oleh intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa sendiri didefinisikan oleh Medical News Today sebagai keadaan yang terjadi ketika tubuh memproduksi enzim laktase dalam jumlah yang terlalu sedikit.
Enzim laktase ini merupakan enzim yang sangat berguna untuk memecah laktosa atau gula yang terkandung di dalam susu atau produk olahannya.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases mencatat bahwa ada sekitar 68 persen orang di dunia yang memiliki masalah dalam mencerna laktosa.
Baca juga: Apa Beda Gejala Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu?
Berikut adalah beberapa gejala intoleransi laktosa yang bisa dirasakan.
Menurut Medical News Today, gejala di atas adalah gejala umum yang dialami ketika seseorang mengalami intoleransi laktosa dan biasanya terjadi 30 menit hingga 2 jam setelah konsumsi susu atau produk olahannya.
Meskipun begitu, ada gejala lain yang mungkin dirasakan yaitu diare yang menyebabkan dehidrasi sehingga disarankan untuk minum air dalam jumlah banyak.
Tidak hanya itu saja, gejala yang dirasakan akan berbeda-beda tergantung dari masing-masing individu, ada yang merasakan gejala yang ringan dan ada yang merasakan gejala yang cukup parah.
Jika Anda merasakan salah satu atau lebih dari gejala di atas, Anda perlu mengetahui cara mengatasi intoleransi laktosa berikut ini.
Baca juga: Tanda-Tanda Intoleransi Laktosa yang Harus Diwaspadai
Melansir Healthline, suplemen enzim bisa membantu tubuh untuk mencerna laktosa dengan lebih baik.
Meskipun begitu, efektivitas dari suplemen enzim untuk penderita intoleransi laktosa akan berbeda-beda.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli Fakultas Kedokteran Universitas McGill yang terbit di Nutrients Journal pada tahun 1994, penggunaan suplemen enzim bisa mengurangi gejala yang timbul dari intoleransi laktosa.
Meskipun begitu, ditemukan juga di dalam penelitian tersebut bahwa penggunaan suplemen enzim juga tidak memberikan pengaruh apapun terhadap gejala intoleransi laktosa.
Penelitian lain juga dilakukan oleh ahli dari Universitas Cagliari di Jurnal BioMed Research International pada tahun 2014.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan suplemen enzim untuk meringankan gejala intoleransi laktosa cukup berhasil meskipun gejala yang menurun berbeda-beda di antara 96 partisipan.
Dengan begitu, penelitian lain mengenai efektivitas suplemen enzim untuk gejala intoleransi laktosa perlu ditambah lagi.
Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Enzim Pencernaan Alami
Cara mengatasi intoleransi laktosa ini sangat bertolak belakang dengan anjuran untuk mengurangi konsumsi laktosa.
Meskipun tidak banyak penelitian yang dilakukan, namun beberapa menunjukkan penurunan gejala intoleransi laktosa yang cukup signifikan.
Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas McGill di Canadian Journal of Gastroenterology and Hepatology pada tahun 2015.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa konsumsi susu atau produk olahan susu secara reguler oleh penderita intoleransi laktosa bisa membantu mikroba di dalam tubuh untuk beradaptasi.
Tidak hanya itu saja, ditemukan bahwa menghindari produk susu atau olahannya adalah metode yang buruk untuk mengatasi gejala intoleransi laktosa.
Cleveland Clinic menambahkan bahwa konsumsi produk susu dan olahannya harus tetap diperhatikan untuk mengetahui seberapa banyak jumlah konsumsi produk yang bisa ditoleransi.
Kemudian, jumlah tersebut bisa ditambah untuk meningkatkan level toleransi dan kenyamanan dalam konsumsi produk susu serta olahannya.
Baca juga: Intoleransi Laktosa
Melansir Healthline, probiotik merupakan mikroorganisme yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.
Sedangkan prebiotik adalah tipe serat yang menjadi makanan dari mikroorganisme tersebut sehingga bisa berguna bagi bakteri di dalam usus.
Menurut penelitian dari ahli dari Spanyol yang ada di Nutrients Journal pada tahun 2020, konsumsi probiotik dan prebiotik bisa membantu meringankan gejala intoleransi laktosa.
Meskipun begitu, Healthline menambahkan bahwa ada jenis probiotik dan prebiotik yang lebih efektif daripada yang lainnya.
Salah satunya adalah golongan Bifidobacteria dan Lactobacillus yang biasanya ditemukan di dalam yoghurt dan suplemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.