Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2022, 15:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber CDC,

KOMPAS.com - Penyakit campak adalah jenis penyakit menular yang mudah menyebar lewat udara saat penderita bersin dan batuk.

Virus penyebab campak jenis paramyxovirus bisa menginfeksi saluran pernapasan dan menyebar ke seluruh tubuh.

Lantas, apakah penyakit campak berbahaya? Simak penjelasan di bawah ini.

Baca juga: 3 Ciri-ciri Campak dari Hari ke Hari yang Perlu Diwaspadai

Apakah penyakit campak berbahaya?

Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit campak rentan berbahaya karena bisa memicu komplikasi sampai kematian. Terutama pada orang yang belum pernah terkena penyakit ini dan belum pernah menerima imunisasi campak dan rubella.

Dilansir dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), kelompok berisiko tinggi yang terkena penyakit ini di antaranya:

  • Bayi dan anak-anak di bawah lima tahun
  • Orang berumur 20 tahun ke atas
  • Ibu hamil
  • Orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau penyakit kanker

Kelompok berisiko di atas perlu berhati-hati dengan penyakit campak. Terlebih jika tinggal di daerah atau wilayah dengan cakupan imunisasi campak yang rendah. Wilayah tersebut rentan menjadi tempat meledaknya wabah campak.

Dalam kondisi seperti ini, 90 persen orang yang kontak erat dengan penderita campak bisa tertular penyakit ini.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Bintik Merah Gejala Campak yang Khas

Bahaya dan komplikasi campak

Komplikasi campak sifatnya bisa ringan sampai berat, tergantung kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan dan tingkat kekebalan tubuh.

Ada beberapa komplikasi campak yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Infeksi telinga
  • Diare
  • Gangguan penglihatan
  • Radang paru-paru atau pneumonia
  • Radang otak atau ensefalitis
  • Pada ibu hamil, bisa meningkatkan risiko persalinan prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah
  • Pada bayi di bawah dua tahun, meningkatkan risiko komplikasi kerusakan saraf pusat jangka panjang berupa penyakit subacute sclerosing panencephalitis

Komplikasi campak yang berbahaya bisa dikurangi risikonya dengan perawatan medis yang tepat, dukungan nutrisi yang baik, dan pemberian asupan yang cukup.

Untuk penderita campak anak, dokter biasanya juga menganjurkan pemberian suplemen vitamin A dalam rentang waktu 24 jam sejak gejala penyakit muncul. Tujuannya, untuk mencegah kerusakan mata dan kebutaan.

Tidak ada obat campak secara khusus. Dokter biasanya meresepkan obat untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi campak yang fatal.

Setelah menyimak penjelasan apakah penyakit campak berbahaya di atas, ada baiknya Anda melindungi tubuh dan keluarga dengan imunisasi campak rubella.

Pemberian vaksin ini bisa meringankan gejala penyakit sekaligus mencegah kematian akibat campak.

Baca juga: Apa itu Imunisasi Campak Rubella, Manfaat, untuk Usia Berapa, Efeknya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com