KOMPAS.com - Ada sejumlah obat kolesterol tinggi yang umum digunakan, tetapi memiliki efek samping bagi kesehatan.
Kolesterol tinggi merupakan momok berbahaya bagi kesehatan, karena dapat menyebabkan penyakit lebih serius, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.
Orang yang tidak mengontrol kebiasaan makannya lebih mungkin memiliki kolesterol tinggi.
Sebab, kolesterol pada dasarnya diproduksi sendiri oleh organ hati kita, selain dihasilkan oleh makanan yang kita konsumsi.
Baca juga: 9 Obat Alami untuk Mengatasi Kolesterol Tinggi yang Perlu Diketahui
Semakin tinggi asupan makanan berlemak, kita semakin berpotensi memiliki kolesterol tinggi dan berisiko mengembangkan penyakit serius.
Sehingga, kolesterol tinggi harus diturunkan dengan sejumlah obat disertai perubahan gaya hidup.
Mengutip Cleveland Clinic, berikut beberapa obat kolesterol tinggi yang umum digunakan:
Baca juga: 8 Kebiasaan yang Menyebabkan Kolesterol Tinggi
Berikut ulasan obat kolesterol tinggi dan efek sampingnya bagi kesehatan yang penting Anda ketahui:
Mengutip Healthline, statin adalah salah satu jenis obat penurun kolesterol tinggi yang paling sering diresepkan oleh dokter.
Contoh statin meliputi:
Statin juga dapat ditemukan dalam obat yang menggabungkan obat penurun kolesterol lainnya untuk manfaat tambahan. Ini termasuk:
Mengutip Cleveland Clinic, statin menurunkan produksi kolesterol dengan cara menghalangi enzim HMG-CoA reduktase, yang digunakan hati untuk membuat kolesterol.
Sehingga, statin juga disebut inhibitor HMG-CoA reduktase.
Statin juga berperan untuk:
Peran tambahan tersebut berguna membantu mencegah penyakit kardiovaskular pada orang yang pernah mengalami serangan jantung dan pada orang yang berisiko.
Baca juga: Efek Kolesterol Tinggi bagi Kesehatan yang Harus Diwaspadai
Di sisi lain, statin dapat menghasilkan efek samping yang merugikan kesehatan tubuh.
Mengutip Healthline, berikut efek samping obat kolesterol tinggi statin:
Efek samping yang parah jarang terjadi, tetapi jika terjadi di antaranya sebagai berikut:
Jika Anda memiliki penyakit atau kerusakan hati, dokter Anda mungkin merekomendasikan dosis statin yang lebih rendah atau meresepkan obat kolesterol yang berbeda.
Menurut FDA, Anda tidak boleh mengkonsumsi statin saat hamil atau menyusui.
Anda juga harus menghindari makan atau minum jeruk bali saat minum obat statin.
Baca juga: Tanda-tanda Kolesterol Tinggi yang Perlu Anda Perhatikan
Mengutip Healthline, inhibitor PCSK9 adalah antibodi monoklonal, sejenis obat biologis.
Mengutip Cleveland Clinic, inhibitor PCSK9 menempel pada protein di permukaan sel hati tertentu, yang menghasilkan penurunan kolesterol LDL (kolesterol jahat).
Kelas obat ini dapat dikonsumsi dengan statin dan biasanya untuk orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung, tetapi belum mampu menurunkan kolesterol mereka dengan cukup dengan cara lain.
Mengutip Cleveland Clinic, kemungkinan efek samping obat kolesterol tinggi bagi kesehatan meliputi:
Baca juga: Ciri-ciri hingga Cara Mendiagnosis Kolesterol Tinggi Turunan
Mengutip Cleveland Clinic, turunan asam fibrat membentuk kelas lain dari obat kolesterol yang mengurangi kadar lipid (lemak) darah, terutama trigliserida.
Tubuh menciptakan trigliserida dari makanan saat Anda mengkonsumsi kalori, tetapi tidak membakarnya.
Turunan asam fibrat juga dapat meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), sambil menurunkan produksi LDL (kolesterol jahat) di hati.
Mengutip Healthline, contoh fibrat antara lain:
Mengutip Cleveland Clinic, kemungkinan efek samping dari mengkonsumsi obat kolesterol tinggi ini meliputi:
Mengutip Healthline, fibrat dapat memengaruhi fungsi hati.
Orang dengan masalah ginjal, penyakit kandung empedu, atau penyakit hati tidak boleh menggunakan obat fibrat.
Mereka tidak dianjurkan untuk orang yang sedang hamil atau menyusui atau menyusui.
Ketika diambil dengan statin, fibrat dapat meningkatkan kemungkinan masalah otot.
Baca juga: 7 Risiko Penyakit karena Kolesterol Tinggi
Mengutip Cleveland Clinic, obat kolesterol tinggi ini bekerja di dalam usus dengan menempel pada empedu.
Empedu adalah cairan kehijauan yang terbuat dari kolesterol yang diproduksi hati Anda untuk mencerna makanan.
Menggutip Healthline, sequestrant asam empedu mengikat empedu dan mencegahnya digunakan untuk pencernaan.
Tubuh Anda merespons dengan membuat lebih banyak empedu, yang membutuhkan pengambilan kolesterol dari darah.
Semakin banyak empedu yang Anda buat, semakin banyak kolesterol yang digunakan tubuh Anda.
Ini menyebabkan jumlah kolesterol dalam aliran darah Anda menurun.
Contoh obat kolesterol tinggi resin asam empedu meliputi:
Baca juga: Miliki Kolesterol Tinggi Berisiko Alami Alzheimer
Mengutip Cleveland Clinic, kemungkinan efek samping dari obat kolesterol tinggi ini meliputi:
Jika obat kolesterol tinggi Anda berbentuk bubuk, jangan pernah diminum kering.
Itu harus selalu dicampur dengan setidaknya 3-4 ons cairan seperti air, jus, atau minuman nonkarbonasi.
Jika Anda minum obat lain selain ini, pastikan Anda minum obat lain 1 jam sebelum atau 4 jam setelah minum resin asam empedu.
Mengutip Healthline, Anda yang memiliki gangguan kandung empedu atau pencernaan lainnya harus menghindari penggunaan obat ini.
Anda yang memiliki trigliserida tinggi juga harus menghindari sekuestran asam empedu.
Obat kolesterol tinggi ini dapat memengaruhi penyerapan vitamin dan berpotensi menyebabkan defisiensi.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, dokter akan mendiskusikan bagaimana mengatur waktu konsumsi obat agar sekuestran asam empedu tidak memengaruhi penyerapan obat lain.
Baca juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari
Mengutip Cleveland Clinic, asam nikotinat (niasin) adalah vitamin B kompleks.
Anda bisa mendapatkan obat kolesterol tinggi ini mampu menurunkan koleterol LDL dan trigliserida serta meningkatkan kolesterol HDL.
Mengutip Healthline, niasin dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL sebanyak 35 persen.
Meski, mungkin Anda dapat membeli niasin tanpa resep, dosis yang dijual bebas tidak efektif dalam mengobati kolesterol tinggi.
Contoh niasin dengan kekuatan resep meliputi:
Mengutip Cleveland Clinic, efek samping utama niasin adalah kemerahan pada wajah dan tubuh bagian atas, yang mungkin berkurang jika dikonsumsi bersama makan makanan.
Jika Anda menderita asam urat atau penyakit hati yang parah, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi niasin.
Efek samping lainnya dari obat kolesterol tinggi ini termasuk:
Baca juga: Apakah Makan Jeroan Bisa Picu Kolesterol Tinggi?
Mengutip Cleveland Clinic, inhibitor penyerapan kolesterol selektif bekerja di usus Anda untuk menghentikan tubuh Anda menyerap kolesterol.
Inhibitor ini mengurangi kolesterol LDL, tetapi juga dapat mengurangi trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL.
Obat kolesterol tinggi ini dapat dikombinasikan dengan statin.
Mengutip Healthline, ezetimibe (zetia) adalah pengobatan pertama yang tersedia dari kelas obat kolesterol tinggi ini.
Ezetimibe dapat digunakan untuk menurunkan kolesterol dalam kombinasi dengan statin.
Namun, juga bisa digunakan tunggal untuk mengurangi kolesterol LDL secara sederhana.
Mengutip Cleveland Clinic, kemungkinan efek samping dari inhibitor ini termasuk:
Mengutip Healthline, ezetimibe dapat menyebabkan masalah pada otot, hati, atau pankreas Anda, meski jarang kasus ini terjadi.
Orang dengan penyakit hati tidak boleh minum obat kolesterol tinggi ini.
Jika Anda kulit/putih mata menguning (penyakit kuning) atau gejala masalah hati lainnya, penting untuk segera menghubungi dokter Anda.
Baca juga: 4 Minuman Pemicu Kolesterol Tinggi yang Wajib Dihindari
Mengutip Cleveland Clinic, asam lemak omega-3 biasa disebut juga minyak ikan yang bisa bermanfaat untuk menurunkan trigliserida.
Beberapa obat ini tersedia sebagai produk yang dijual bebas, sementara yang lain hanya tersedia dengan resep dokter (asam eicosapentaenoic).
Mengutip Healthline, asam lemak omega-3 yang diresepkan dokter dapat digunakan untuk mengobati trigliserida darah yang sangat tinggi (di atas) 500 ml/dL.
Asam lemak omega-3 juga tersedia sebagai suplemen tetapi dalam dosis yang lebih rendah.
Pilihan resep meliputi:
Mengutip Healthline, kemungkinan efek samping dari produk omega-3 meliputi:
Omega-3 dapat meningkatkan risiko pendarahan, sehingga tidak dianjurkan bagi mereka yang sedang menggunakan obat pengencer darah.
Dosis tinggi omega-3 juga dapat mempengaruhi fungsi imunitas tubuh.
Resep omega-3 biasanya bersumber dari ikan. Jika memiliki alergi makanan laut, Anda harus membicarakannya dengan dokter.
Orang yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi omega-3 yang diresepkan.
Baca juga: Kolesterol Tinggi Bisa Serang Anak-anak, Usia Berapa Perlu Cek?
Mengutip Healthline, inhibitor ACL bekerja dengan memblokir enzim yang biasanya dibutuhkan hati Anda untuk membuat kolesterol.
Ketika hati Anda menghasilkan lebih sedikit kolesterol, alhasil bisa menghilangkan lebih banyak kolesterol dari darah Anda.
Asam bempedoat (Nexletol) adalah obat inhibitor adenosin trifosfat-sitrat liase (ACL) pertama.
Kelas obat kolesterol tinggi ini juga tersedia sebagai obat kombinasi dengan ezetimibe (Nexlizet).
Inhibitor ACL biasanya dikonsumsi bersamaan dengan obat lain untuk membantu menurunkan kolesterol secara lebih efektif.
Obat ini juga dapat digunakan oleh orang-orang yang tidak dapat menggunakan statin.
Mengutip Cleveland Clinic, beberapa kemungkinan efek samping asam bempedoat meliputi:
Dalam uji klinis, beberapa orang yang mengkonsumsi obat koletserol tinggi ini memiliki hasil tes darah yang tidak normal, seperti penurunan trombosit, leukosit, atau hemoglobin, menurut Healthline.
Baca juga: Fungsi Kolesterol dan Kadar Aman untuk Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.