KOMPAS.com - Hari Jantung Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 29 September.
Peringatan tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada penyakit jantung dan pembuluh darah.
Untuk diketahui, penyakit jantung dan pembuluh darah hingga kini masih menjadi momok kesehatan karena menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia.
Baca juga: 16 Penyebab Penyakit Jantung, Penyakit sampai Gaya Hidup Tak Sehat
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Setidaknya 15 dari 1000 orang, atau sekitar 4,2 juta orang kini mengidap penyakit kardiovaskular. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.784.064 orang di antaranya menderita penyakit jantung.
Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) melaporkan, sebanyak 14,4 persen penyebab kematian di Indonesia berasal dari penyakit jantung koroner.
Bertepatan dengan Hari Jantung Sedunia, kenali beberapa cara menjaga kesehatan jantung yang perlu dilakukan setiap hari berikut ini.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Penyakit Jantung yang Bisa Diupayakan Sejak Dini
Ada beberapa cara menjaga kesehatan jantung yang perlu diupayakan, antara lain:
Dilansir dari HeartFoundation, menjaga pola makan sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi lengkap, seimbang, dan ramah untuk jantung seperti nasi merah, roti gandum, oatmeal, sayur, buah, dan ikan.
Hindari asupan tinggi lemak jenuh, lemak trans, garam, dan gula. Seperti gorengan, jerohan, makanan instan, makanan berpengawet, kue atau hidangan penutup, atau minuman kekinian yang banyak diberi pemanis.
Perokok aktif atau orang yang merokok dan perokok pasif yang hanya menghirup asap rokok sama-sama berisiko terkena penyakit jantung.
Untuk itu, sebisa mungkin hindari rokok dan paparan asap rokok dari orang sekitar.
Jika perokok yang kesulitan berhenti merokok, coba minta bantuan tenaga medis di klinik berhenti merokok yang tersedia di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan