KOMPAS.com - Penis merupakan alat kelamin pria yang berada di luar tubuh (organ eksternal). Meski berada di luar tubuh, penis merupakan organ vital sehingga ada beberapa fakta tentang anggota tubuh ini yang tidak diketahui para wanita.
Sejauh ini, Anda mungkin mengetahui bahwa penis yang dimiliki pria memiliki dua fungsi yaitu sebagai saluran keluarnya air mani (sperma) serta air seni (urine).
Selain mengenai fungsi, penis ternyata memiliki beberapa fakta terkait ukuran, orgasme, hingga ereksi yang mungkin belum Anda ketahui.
Baca juga: 8 Penyebab Penis Berjerawat
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sex & Marital Therapy, panjang penis saat ereksi berkisar antara 13-15 cm.
Namun, ada beberapa pria yang memiliki panjang penis hingga 18 cm saat mengalami ereksi.
Sementara itu, saat dalam keadaan normal atau tidak ereksi, penis pria memiliki panjang rata-rata 9 cm.
Perlu dicatat, tidak ada korelasi antara besar penis sebelum dan ketika ereksi. Artinya, pria yang memiliki penis pendek belum tentu tak menunjukkan perubahan ketika sedang ereksi.
Dilansir dari Health, wanita umumnya mampu merasakan orgasme selama 20 detik. Hal ini membuat wanita memiliki waktu orgasme lebih lama dibanding para pria.
Michael Reitano, MD, dokter reproduksi pria di Roman kepada Health, menyebutkan bahwa pria hanya merasakan orgasme selama enam detik.
Bahaya dari kebiasaan merokok seolah tak ada habisnya. Merokok ternyata bisa meracuni penis dan mengakibatkan organ reproduksi pria menjadi lebih pendek saat ereksi.
"Merokok bisa mempengaruhi pembuluh darah, sehingga kemampuan ereksi pria pun dapat berkurang," ujar Reitano.
"Banyak pria mengeluhkan panjang penisnya berkurang 2,5 cm saat ereksi akibat kebiasaan merokok. Saat berhenti merokok, ukuran penis pria kemungkinan dapat kembali seperti semula," imbuhnya.
Baca juga: 8 Penyebab Penis Sakit Setelah Berhubungan Seks
Penis ternyata memiliki kemiripan dengan organ yang dimiliki wanita yaitu klitoris. Hal itu karena ketika pria masih dalam tahap awal kehidupan (embrio), pria memiliki klitoris yang berubah bentuk menjadi penis karena hormon testosteron.
"Ujung klitoris sangat mirip dengan kepala penis, hanya berukuran sangat kecil. Sama halnya dengan penis, klitoris akan membesar dan dialiri darah saat wanita terangsang," kata dr. Natalya Lopushnyan, MD, ahli urologi di Greater Boston Urology.
Saat pria tidak disunat, penis memiliki kulup atau selubung kulit yang dapat ditarik menutupi kepala penis.
Menariknya, kulup yang tidak disunat tersebut akan tertarik ketika pria mengalami ereksi. Sehingga, bentuk penis akan sama dengan pria yang sudah disunat (memperlihatkan kepala penis).
Kerusakan penis yang paling umum disebut dengan fraktur penis. Ini merupakan kondisi yang menunjukan adanya robekan pada tunika albuginea
Tunika albuginea adalah selubung karet jaringan di bawah kulit yang memungkinkan penis bertambah lebar dan panjang untuk menghasilkan ereksi yang kuat.
Robekan pada tunika albugenia dapat menyebabkan darah di penis keluar. Kondisi penis pun akan memar serta mengalami banyak pembengkakan.
Fraktur penis adalah keadaan darurat medis. Jika itu terjadi, Anda perlu ke rumah sakit sesegera mungkin, dan Anda mungkin perlu dioperasi.
Dalam bahasa medis, penis yang mengalami ereksi di pagi hari disebut dengan nocturnal penile tumescence (NPT).
Ereksi yang dialami para pria di pagi hari merupakan kondisi normal dan sehat. Seorang pria bahkan dapat mengalami ereksi di pagi hari sejak mereka masih bayi.
Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan seorang pria tak mengalami ereksi di pagi hari, antara lain ialah gangguan tidur, gangguan psikologis, hingga disfungsi ereksi.
Baca juga: 5 Tanda Penis Tidak Sehat, Bengkok hingga Benjolan di Testis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.