Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal Tak Terduga yang Bisa Sebabkan Penyakit Jantung

Kompas.com - 03/10/2022, 13:33 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit jantung sering dianggap datang secara tiba-tiba dan langsung memberi efek yang buruk bagi kesehatan manusia hingga kematian.

Padahal jika ditelisik lebih dalam, ada berbagai penyebab penyakit jantung yang dapat kita waspadai sejak dini.

Penyebab penyakit jantung pada umumnya adalah adanya penyumbatan, peradangan, atau kerusakan pada jantung dan pembuluh darah di sekitarnya.

Baca juga: 4 Efek Minuman Manis Pada Risiko Penyakit Jantung

Penyebab umum sakit jantung di atas bisa dipicu karena kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, hipertensi, obesitas, hingga diabetes.

Selain itu, ternyata ada beberapa hal tak terduga yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

1. Masalah gigi

Seseorang mungkin butuh motivasi ekstra untuk menggosok gigi, terutama sebelum tidur atau setelah makan.

Padahal, bakteri di dalam mulut dapat dengan leluasa merusak gigi, jika kita tidak menggosok gigi sebelum tidur.

Hal ini karena saat tidur di malam hari, produksi air liur akan berkurang, sehingga mulut jadi kering dan proses penetralan plak tidak berlangsung optimal.

Seperti diketahui, salah satu fungsi air liur adalah membersihkan gigi secara alami dan fungsi pertahanan tubuh dari bakteri.

Selain menyebabkan plak, bakteri yang berkembang biak di mulut tadi juga merupakan salah satu penyebab bau mulut.


Dikutip dari WebMD, bakteri di gigi juga dapat mengakibatkan masalah jantung. Kaitan antara gigi dengan penyakit jantung masih butuh penelitian lebih lanjut.

Namun, beberapa ahli berpikir bakteri dari gusi Anda dapat pindah ke aliran darah, lalu menyebabkan peradangan pembuluh darah dan masalah jantung lainnya.

Untuk mencegah hal ini, selain rajin menggosok gigi, Anda juga disarankan untuk periksa gigi setiap enam bulan sekali.

Baca juga: 21 Makanan untuk Memelihara Kesehatan Jantung

2. Kerja shift

Bekerja dengan sistem shift, terutama di malam hari atau jam yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Menurut sebuah penelitian di Western University, Kanada, kerja shift memiliki dampak buruk pada ritme sirkadian tubuh. Hal itu dapat membahayakan jantung Anda.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau