KOMPAS.com - Gairah atau hasrat besar mungkin membuat sebagian pasangan suami istri (pasutri) bercinta setiap hari. Padahal, hubungan seks terlalu sering dapat menimbulkan beberapa efek buruk.
Bercinta memang dapat mempererat hubungan suami istri atau meningkatkan keharmonisan rumah tangga. Tak hanya itu, hubungan seks juga memiliki beberapa manfaat seperti:
Kendati memiliki banyak manfaat, pasutri tidak disarankan melakukan hubungan seks setiap hari.
Baca juga: Ketahui Posisi Bercinta Saat Hamil Sesuai Trimester Kehamilan
Dalam riset yang diterbitkan di jurnal Social Psychological and Personality Science, bercinta hingga 4 kali dalam seminggu atau lebih tidak memberi efek pada peningkatan kebahagiaan.
Beberapa penelitian yang diterbitkan National Library of Medicine (NCBI) juga menunjukkan bahwa bercinta setiap hari menyebabkan gangguan kesehatan tertentu, antara lain.
Berhubungan seks setiap hari dapat menyebabkan memar atau luka pada alat kelamin wanita maupun pria.
Pada vagina, penetrasi setiap hari menyebabkan organ kewanitaan terluka hingga robek.
Risiko ini dapat meningkat apabila vagina cenderung kering akibat KB atau fluktuasi hormon.
Sementara itu pada penis, gesekan saat hubungan seks mengakibatkan luka iritasi pada kulit luar organ reproduksi pria tersebut.
Kulit luar penis dapat terkikis sehingga mengekspos lapisan sensitif di bawahnya yang terdiri dari saraf dan jaringan ikat.
Baca juga: Tentukan Kenikmatan Bercinta, Begini Cara Pilih Kondom yang Tepat
Beberapa pasangan suami istri menggunakan kondom lateks dan pelumas saat melakukan hubungan seks.
Jika digunakan terlalu sering atau setiap hari, kondom dan pelumas bisa memicu dermatitis kontak.
Beberapa gejala dermatitis kontak, antara lain:
Pria dan wanita sama-sama berisiko mengalami infeksi saluran kemih (ISK) akibat bercinta terlalu sering.