Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2022, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Selain itu, lonjakan beberapa hormon di usia mereka juga membuat anak-anak sulit memodulasi perubahan emosional yang mereka alami.

Dengan kata lain, anak remaja Anda mungkin sedang stres dan sedikit sedih — dan itu mungkin sangat normal. Tapi terkadang, itu bisa menjadi gejala dari sesuatu yang lebih.

Tanda Depresi Pada Remaja

Dalam sebuah studi di tahun 2021, peneliti menemukan bahwa depresi di kalangan remaja semakin meningkat.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) menemukan bahwa lebih dari empat dari 10 remaja merasa terus-menerus sedih atau putus asa, dan 1 dari 5 remaja telah berpikir untuk bunuh diri.

Sebagai antisipasi, berikut tanda depresi pada remaja yang harus Anda perhatikan:

  • Perubahan mood, seperti bertingkah lebih cemberut dan mudah tersinggung.
  • Perubahan perilaku, seperti lebih banyak tidur atau makan lebih sedikit.
  • Menarik diri dari keluarga, teman, atau aktivitas yang biasa mereka nikmati.
  • Masalah di berbagai bidang kehidupan, seperti persahabatan, hubungan keluarga, prestasi akademik, dan kegiatan santai.
  • Tanda-tanda pemotongan dan bentuk menyakiti diri lainnya, seperti mencabut rambut atau mencabut kulit.
  • Penggunaan narkoba dan alkohol.
  • Tiba-tiba kurang percaya diri atau penurunan harga diri yang signifikan.
  • Ekspresi putus asa.

Baca juga: Mengetahui Waktu Terbaik untuk Melakukan Tes Kehamilan

Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.

Orangtua juga harus waspada ketika sang anak secara eksplisit membicarakan perihal bunuh diri, seperti "Seandainya saya tidak ada disini".

Saat anak menunjukan tanda tersebut, sebaiknya orangtua mengajak anak untuk berbicara secara terbuka.

Selain itu, cobalah untuk berkonsultasi ke profesional atau ke dokter anak.

Dokter anak Anda terlatih untuk membantu mengidentifikasi depresi pada anak-anak dan remaja.

Pedoman American Academy of Pediatrics (AAP) mendorong dokter anak untuk melakukan pemeriksaan depresi untuk anak usia 12 tahun ke atas.

Skrining rutin untuk depresi membantu dokter anak mengidentifikasi remaja yang berjuang dan mungkin memerlukan perawatan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com