Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Pasang Ring Jantung untuk Mengatasi Penyakit Jantung Koroner

Kompas.com - 26/11/2022, 13:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang disebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh arteri koroner.

Penyempitan ini umumnya disebabkan karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri.

Tanda dan gejala khas PJK adalah keluhan rasa tidak nyaman di dada atau nyeri dada (angina) yang berlangsung selama lebih dari 20 menit saat istirahat atau saat aktivitas.

Baca juga: 4 Tanda Kolesterol Tinggi Telah Memicu Jantung Koroner

Nyeri dada akibat PJK juga sering disertai dengan beberapa gejala berikut:

  1. keringat dingin, mual, muntah, lemas
  2. pusing melayang, pingsan
  3. dada terasa tertekan, diremas, terbakar, atau ditusuk
  4. sulit bernapas atau sesak napas (dyspnea)
  5. nyeri atau rasa tidak nyaman di tengah atau kiri dada (dapat menjalar ke leher, bahu atau tangan kiri, rahang atau punggung)

Manfaat pasang ring untuk pasien penyakit jantung koroner

Penderita penyakit jantung koroner dapat menjalani Percutaneous coronary intervention (PCI) atau dikenal angioplasti koroner atau pasang ring jantung

Dilansir dari Cleveland Clinic, ring jantung merupakan alat berupa tabung kecil yang bisa terbuat dari plastik atau logam.

Tabung tersebut dimasukkan melalui pembuluh darah di lengan atau bagian atas paha untuk membuka sumbatan pada aliran darah. Stent atau ring jantung juga dilapisi obat agar arteri tetap terbuka.

Pasang ring atau stent dapat meningkatkan aliran darah di jantung Anda sehingga mengurangi gejala arteri yang tersumbat, seperti nyeri dada dan sesak napas.

Karena itu, pasang ring jantung dapat meningkatkan harapan dan kualitas hidup penderita penyakit jantung koroner.

Pasang ring jantung juga menjadi solusi alternatif dari operasi bypass pada penderita jantung koroner.

Baca juga: Ibu Hamil Wajib Batasi Makanan Manis Demi Cegah Jantung Koroner

Risiko pasang ring jantung

Semua perawatan jantung memiliki beberapa risiko. Risiko prosedur pasang ring, antara lain:

  1. pendarahan atau infeksi di tempat pemasangan kateter
  2. gumpalan darah di stent jantung
  3. penyempitan kembali di arteri
  4. stroke.

 

Jantung koroner di Indonesia

Penyakit jantung (termasuk jantung koroner) masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia, menurut data Global Burden of Disease and Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pada 2014-2019.

Kementerian Kesehatan ingin meningkatkan harapan hidup pasien penyakit jantung, khususnya jantung koroner.

Gebrakan Kemenkes untuk mengatasi kasus jantung koroner yaitu dengan mengupayakan operasi pasang ring di 514 kabupaten atau kota di Indonesia.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta operasi jantung pasang ring bisa dilakukan di 514 kabupaten atau kota.

“Saya minta 514 kabupaten atau kota bisa operasi pasang ring. Semua provinsi harus bisa operasi gagal jantung terbuka dan bedah otak terbuka,” ujar Budi Sadikin pada Indonesian Society of Interventional Cardiology Annual Meeting (ISICAM) 2022 di Jakarta.

Budi menambahkan, dibutuhkan bantuan dari dokter spesialis jantung untuk bisa melakukan operasi jantung pasang ring di 514 kabupaten atau kota.

Kemenkes juga berupaya melakukan penguatan pada layanan primer melalui edukasi, pencegahan, dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas layanan primer.

Edukasi di layanan primer oleh Kemenkes dilakukan melalui kampanye, antara lain:

  1. kampanye imunisasi
  2. gizi seimbang
  3. olahraga
  4. anti rokok
  5. sanitasi dan kebersihan lingkungan
  6. skrining penyakit
  7. kepatuhan pengobatan.

Baca juga: 4 Komplikasi Serius Akibat Jantung Koroner

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau