KOMPAS.com - Merasa masih sangat mengantuk, sulit membuka mata, dan lemas, sering dikeluhkan orang yang susah bangun pagi.
Kondisi ini mungkin dapat diatasi dengan mengetahui macam-macan penyebabnya.
Baca juga: 5 Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan dan Cara Melakukannya
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui beberapa penyebab susah bangun pagi yang perlu Anda ketahui
Kesulitan terbangun lebih pagi, rupanya bukan sekadar menikmati waktu tidur, faktor gaya hidup, kondisi medis, hingga pemakaian obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebabnya.
Dilansir dari Healthline pada Rabu (8/3/2023), berikut pemicu sulit bangun pagi:
Parasomnia adalah gangguan tidur yang melibatkan peristiwa atau pengalaman fisik yang mengganggu tidur seseorang.
Orang yang mengalami parasomnia dapat berjalan sambil tidur, mengingau, dan mimpi buruk hingga berteriak-teriak.
Sleep apnea adalah kelainan yang merupakan bagian dari sleep disorder breathing syndrome yang kompleks.
Gangguan ini yang menyebabkan pernapasan berhenti sementara saat kondisi tidur.
Baca juga: 6 Cara Cepat Tidur dan Bisa Bangun Pagi
Orang dewasa dikatakan memiliki waktu tidur yang cukup apabila terlelap selama 7-8 jam. Namun, sebagian memilih begadang, sehingga tidak mendapat waktu tidur yang cukup dan berkualitas.
Kondisi psikis ini membuat seseorang susah memejamkan mata atau tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Orang yang mengalami depresi dapat merasakan kantuk luar biasa pada siang hari dan insomnia. Kondisi ini membuat kejiwaan bisa semakin terganggu.
Saat ritme sirkadian terganggu, kita akan mengalami gangguan tidur yang serius. Hal ini bisa dipicu karena kerja shift yang membuat waktu tidur dan bangun menjadi tidak teratur.
Beberapa obat memiliki efek samping berupa menyebabkan seseorang tidur lebih lama atau sulit memejamkan mata sehingga sulit bangun pagi.
Contoh obat yang bisa mengakibatkan susah bangun pagi yaitu beta blocker, pereda nyeri dan kaku otot, hingga antidepresan.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Bangun Pagi Lebih Sehat Daripada Bangun Siang?