KOMPAS.com - Beberapa orangtua mungkin khawatir melihat bayi berkeringat saat tidur. Terlebih, keringat sering membuat si kecil basah kuyup hingga perlu berganti pakaian.
Keringat yang mengalir di tubuh bayi bisa saja mengakibatkan mereka merasa tak nyaman. Namun, keringat malam pada si kecil umumnya normal dan tidak selalu disebabkan oleh masalah medis tertentu.
Baca juga: Keringat Berlebihan pada Anak, Apakah Berbahaya?
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui apa saja penyebab bayi berkeringat di malam hari dan kapan perlu ke dokter?
Bayi memiliki kelenjar keringat yang baru aktif setelah usianya menginjak 2 minggu. Hal ini, membuat bayi dapat mengeluarkan keringat seperti orang dewasa, termasuk saat tidur.
Dilansir dari MomJunction pada Selasa (14/2/2023), berikut 11 penyebab bayi berkeringat saat tidur yang perlu diketahui orangtua:
Bayi yang menangis sebelum tidur cenderung merasa sangat lelah. Hal ini menyebabkan keringat keluar lebih banyak dari biasanya.
Keringat tersebut bisa mereda setelah bayi tenang. Namun, pada beberapa kasus, cairan eskresi itu tetap keluar, meski anak sudah terlelap.
Baca juga: Cara Mengatasi Keringat Berlebihan pada Anak, Orangtua Perlu Tahu
Di awal-awal kehidupannya, bayi belum bisa banyak bergerak. Hal ini bisa menyebabkan mereka berada di posisi yang sama dalam beberapa jam.
Area yang ditiduri bayi akan lebih panas, sehingga memicu keringat berlebihan.
Anda dapat mencegah ketidaknyamanan pada si kecil dengan rutin memindah posisi tidurnya. Anda sebaiknya juga menjauhkan bantal, mainan, selimut, agar bayi tidak merasa kepanasan.
Suhu ruangan tinggi dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada si kecil. Dan berkeringat merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap suhu yang panas.
Selain keringat, peningkatan suhu juga menyebabkan kulit bayi kemerahan.
Bayi yang menggunakan pakaian berlapis berisiko merasa gerah dan berkeringat saat tidur.
Suhu yang panas bisa mengakibatkan sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). Karena itu, orangtua perlu memberikan pakaian yang sesuai dengan cuaca.
Pastikan untuk memberi pakaian berbahan katun yang menyerap keringat dan mengganti bajunya tanpa menunggu basah kuyup.
Baca juga: Gampang Berkeringat Saat Beraktivitas, Waspadai Gejala Hiperhidrosis