Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ukuran Penis Berpengaruh pada Peluang Kehamilan? Simak Faktanya

Kompas.com - 22/04/2023, 21:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang berpikir bahwa ukuran penis yang besar bisa menambah kepuasan dalam bercinta.

Namun, apakah ukuran penis juga berpengaruh pada peluang kehamilan? Simak penjelasan pakar berikut ini. 

Baca juga: Panduan Memilih Pelumas yang Baik untuk Meningkatkan Kepuasan Seks

Apakah ukuran penis memengaruhi peluang kehamilan?

Beberapa pakar kesehatan menyebutkan, besar atau kecilnya ukuran penis bukan tolok ukur kesuburan dan tidak memengaruhi kehamilan. 

Pakar kesehatan reproduksi pria Michael Reitano mengatakan bahwa ukuran penis tidak berpengaruh sama sekali pada tingkat kesuburan pria.

Dengan kata lain, peluang kehamilan masih tinggi meski ukuran penis pria kecil.

Faktor terbesar yang mempengaruhi peluang kehamilan bukanlah ukuran, melainkan kualitas sperma yang dihasilkan.

"Kuncinya adalah menempatkan air mani di dalam vagina, dan setelah itu terjadi konsepsi didasarkan pada kualitas sperma, bukan ukuran penis," Michael Reitano.

Dengan kata lain, pria yang memiliki penis kecil bukan berarti tidak bisa membuat pasangannya hamil.

Peluang mereka untuk memiliki keturunan sama dengan pria berpenis besar.

Paul Turek, ahli urologi bersertifikat dan pakar kesehatan seksual dari Los Angeles juga mengatakan hal yang sama.

Menurutnya, ukuran sama sekali tidak berpengaruh pada tingkat kesuburan pria.

"Bagaimanapun, sperma dihasilkan di testis, bukan di penis. Jadi, ukuran oenis sama sekali tidak berpengaruh," tambahnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Vaginismus, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Lalu bagaimana dengan pria yang memiliki mikropenis?

Mikropenis adalah istilah medis yang ditunjukan untuk penis dengan ukuran kurang dari tujuh sentimeter.

Reitano mengatakan bahwa kebanyakan pria dengan mikropenis memiliki tingkat kesuburan yang rendah.

Mikropenis disebabkan oleh kelainan hormonal selama perkembangan awal janin, dimana janin lelaki tidak mendapatkan testosteron yang cukup.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau