Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 5 Jenis Terapi Vaginismus untuk Mengontrol Otot Vagina

Kompas.com - 24/04/2023, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Vaginismus adalah salah satu reaksi tubuh yang tidak bisa dikontrol terhadap penetrasi yang dilakukan, baik secara seksual atau sekadar untuk menggunakan tampon.

Kondisi ini kemudian akan memicu rasa tidak nyaman hingga terasa sakit ketika penetrasi dilakukan.

Penderita vaginismus bisa melakukan terapi untuk mengontrol otot vagina. Simak beberapa jenis terapi vaginismus yang bisa dilakukan berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Vaginismus, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Terapi vaginismus

Disarikan dari Healthline dan Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa jenis terapi vaginismus yang bisa dilakukan.

  • Terapi topikal

Para wanita yang mengalami vaginismus umumnya merasakan sensasi panas atau nyeri ketika ada suatu benda, termasuk penis, memasuki vagina.

Rasa sakit dan nyeri terkadang juga dirasakan setelah penetrasi selesai dilakukan sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.

Untuk mengatasi rasa sakit yang muncul, penderita biasanya akan diberikan terapi topikal, seperti krim lidocaine.

Penggunaan krim ini bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit atau memberikan efek mati rasa pada area di sekitar vagina.

Baca juga: 4 Penyebab Vaginismus dan Cara Mengatasinya

Terapi otot dasar panggul berguna untuk mengendurkan otot-otot pada vagina yang memicu terjadinya vaginismus.

Melakukan jenis terapi ini juga berguna untuk meningkatkan kontrol terhadap otot dan meningkatkan sensitivitas vagina.

Terapi otot dasar panggul bisa dilakukan sendiri dengan mengencangkan otot selama beberapa detik dan diulangi setiap 10 hingga 15 kali.

Namun, Anda diimbau untuk tidak melakukannya secara berlebihan dan memberikan jeda di antara set yang dilakukan.

  • Terapi dilatasi vagina

Terapi dilatasi vagina melibatkan penggunaan alat yang berbentuk tabung dengan berbagai ukuran, atau disebut dengan dilator vagina.

Penggunaan alat ini bertujuan untuk meregangkan otot-otot vagina sehingga membuat penetrasi terasa lebih nyaman.

Penderita vaginismus yang melakukan jenis terapi ini akan mulai dengan dilator vagina yang berukuran kecil dan diteruskan dengan alat yang lebih besar secara bertahap.

Untuk mengurangi rasa sakit yang muncul, Anda juga akan diberikan krim yang perlu dioles di bagian luar vagina untuk memberikan efek mati rasa.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Vaginismus, Wanita Harus Tahu

  • Terapi kognitif perilaku

Mengalami gangguan kecemasan atau trauma terhadap hubungan seksual merupakan salah satu penyebab vaginismus yang bisa diatasi dengan terapi kognitif perilaku (CBT).

Jenis terapi ini akan dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada penderita bahwa pikiran bisa memengaruhi emosi serta perilaku.

Dengan melakukan terapi kognitif perilaku, penderita bisa meringankan gejala kecemasan, depresi, atau stres yang juga akan berdampak baik terhadap vaginismus yang diderita.

  • Terapi seksual

Terapi seksual berguna untuk memberikan pemahaman terhadap anatomi tubuh serta apa yang terjadi ketika berhubungan intim.

Dengan begitu, penderita bisa memahami bagaimana tubuh bekerja dan merespon rangsangan yang diberikan.

Terapi seksual bisa dilakukan sendiri atau bersama pasangan sehingga menimbulkan rasa nyaman serta rileks ketika melakukan hubungan intim.

Untuk bisa mendapatkan jenis terapi vaginismus yang tepat, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan melihat gejala yang muncul serta melakukan pemeriksaan medis lainnya untuk menentukan salah satu atau gabungan dari beberapa terapi yang akan diberikan.

Hindari melakukan diagnosis pribadi dan segera cari bantuan medis ketika mengalami rasa sakit atau nyeri ketika melakukan penetrasi karena bisa jadi merupakan gejala penyakit lainnya.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Vaginismus yang Sebabkan Sakit saat Penetrasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com