KOMPAS.com - Beberapa pria merasa khawatir jika ketika sperma yang keluar setelah ejakulasi hanya sedikit.
Penyebab sperma sedikit bisa berasal dari faktor usia, psikologis, hingga kondisi kronis tertentu.
Simak pemaparan berikut untuk mengetahui lebih lanjut penyebab sperma sedikit dan cara mengatasinya.
Baca juga: Tips Meningkatkan Kualitas Sperma agar Istri Cepat Hamil
Ada beberapa penyebab dan faktor risiko yang membuat volume air mani dan sperma berkurang, antara lain:
Seiring bertambahnya usia, pria jamak mengalami masalah terkait ejakulasi. Hal itu termasuk berkurangnya sperma yang keluar setelah orgasme.
Ini merupakan akibat dari penurunan hormon testosteron yang merangsang produksi sperma dan memicu gairah seksual.
Dilansir dari Medical News Today, minuman beralkohol dapat menurunkan aliran darah ke penis dan menekan sistem saraf pusat.
Kondisi ini mengakibatkan berkuranganya gairah seksual dan menurunkan volume cairan air mani yang keluar setelah berhubungan seksual.
Riwayat depresi, perubahan perasaan terhadap pasangan, hingga trauma dapat memengaruhi kemampuan seorang pria untuk ejakulasi.
Kerusakan saraf di sumsum tulang belakang, kandung kemih, atau area lain yang terkait dengan ejakulasi dapat memengaruhi aliran air mani.
Dalam beberapa kasus, kerusakan saraf juga menyebabkan ejakulasi retograde.
Ejakulai retograde adalah kondisi ketika sebagian atau seluruh air mani kembali ke kandung kemih, bukan keluar dari penis.
Baca juga: 4 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menurunkan Kualitas Sperma
Sperma keluar sedikit setelah bercinta juga bisa dipicu oleh masalah prostat, seperti:
Pada kondisi ini, seorang pria sudah mencapai klimaks seksual, tetapi penis tidak melepaskan air mani atau hanya mengeluarkan dalam jumlah yang sedikit.
Orgasme kering biasanya bukan masalah seksual yang perlu dikhawatirkan para pria. Kondisi ini umumnya terjadi akibat kelelahan berlebihan.