Kebanyakan penderita hepatitis C mengalami kondisi yang kronis di mana tidak muncul gejala apapun, namun dapat menyebabkan sirosis hati atau kanker hati.
Baca juga: 8 Cara Mencegah Hepatitis B, Tak Hanya Vaksin
Hepatitis B umumnya dapat diatasi dengan mengonsumsi obat, seperti entecavir dan tenofovir.
Penderita hepatitis B kronis umumnya perlu melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi gejala kerusakan atau kanker hati.
Penderita hepatitis B juga akan mendapatkan obat suntik dalam waktu 24 jam setelah terpapar dengan virus hepatitis B.
Namun, efek dari obat yang disuntikkan tersebut hanya sementara sehingga perlu mendapatkan vaksin hepatitis B secara bersamaan.
Sebaliknya, hepatitis C tidak memiliki vaksin khusus. Namun, penyakit ini dapat diatasi dengan konsumsi obat oral selama kurang lebih 8-12 minggu.
Konsumsi obat tersebut umumnya dapat menyembuhkan hepatitis C meskipun penderita dapat mengalami penyakit ini lagi setelah selesai menjalani pengobatan secara medis.
Hepatitis B dan C sama-sama akan menyebabkan inflamasi pada lever atau organ hati. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Mengetahui beda hepatitis B dan C sangat penting agar Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang sesuai.
Baca juga: Apa Penyebab Hepatitis B Melonjak? Ini Kata Ahli…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.