Cengkih terbukti memiliki sifat antimikroba, artinya dapat membantu menghentikan pertumbuhan mikroorganisme, seperti bakteri.
Satu studi tabung reaksi menunjukkan bahwa minyak atsiri cengkih membunuh 3 jenis bakteri, termasuk E. coli yang merupakan jenis bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Terlebih lagi, sifat antibakteri cengkih dapat membantu meningkatkan kesehatan mulut.
Dalam satu penelitian tabung reaksi, senyawa yang diekstraksi dari cengkih dapat menghentikan pertumbuhan dua jenis bakteri yang berkontribusi terhadap penyakit gusi.
Studi menunjukkan bahwa eugenol dalam kandungan cengkih dapat membantu meningkatkan kesehatan hati.
Studi hewan menunjukkan bahwa eugenol yang ditemukan dalam cengkih membantu membalikkan tanda-tanda sirosis hati atau jaringan parut pada hati.
Namun, manfaat cengkih ini perlu penelitian lebih lanjut pada manusia. Selain itu, penggunaan eugenol beracun dalam jumlah tinggi.
Baca juga: 7 Manfaat Biji Ketumbar bagi Kesehatan dan Risikonya
Penelitian menunjukkan bahwa cengkih dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Studi tabung reaksi dan hewan mengamati nigericin, senyawa yang ditemukan dalam cengkih, baik untuk sel otot manusia manupun tikus yang menderita diabetes.
Senyawa tersebut dapat meningkatkan penyerapan gula dari darah ke dalam sel, meningkatkan sekresi insulin, dan memperbaiki fungsi sel yang memproduksi insulin.
Beberapa senyawa cengkih telah terbukti membantu menjaga massa tulang dalam peenlitian pada hewan.
Massa tulang rendah adalah suatu kondisi yang menyebabkan osteoporosis dan patah tulang.
Sebuah penelitian pada hewan menemukan khasiat cengkih untuk memperbaiki beberapa penanda osteoporosis dengan meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang. Ini karena efek eugenol.
Cengkih juga kaya mangan, mineral yang terlibat dalam pembentukan tulang dan sangat penting untuk kesehatan tulang.
Baca juga: 10 Manfaat Biji Jintan, Menjaga Kesehatan Pencernaan dan Kognisi
Dalam satu penelitian pada hewan, minyak atsiri cengkih terbukti meningkatkan produksi lendir lambung.