KOMPAS.com- Gula darah tinggi atau hiperglikemia bisa menjadi salah satu tanda diabetes.
Naiknya kadar gula darah bisa terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak bisa menggunakan insulin dengan baik.
Insulin adalah hormon yang mengatur jumlah gula dalam darah Anda.
Ketika insulin tidak bisa berfungsi dengan baik, gula akan menumpuk di darah.
Baca juga: 10 Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Ketika gula darah tinggi tidak segera Anda diatasi bisa memicu penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf, atau gagal ginjal.
Gula darah tinggi juga bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah di retina yang bisa memicu kebutaan.
Karena itu, saat gula darah tinggi Anda bisa melakukan langkah berikut:
Mencatat pembacaan gula darah dapat mengungkapkan pola yang dapat menunjukkan dengan tepat apa yang menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah.
Anda bisa melakukan hal ini dengan menuliskan setiap kali gula darah Anda meningkat atau menurun.
Anda dapat melacak tingkat gula darah dengan melakukan pemeriksaan rutin.
Lalu efek yang terjadi selama perubahan tingkat gula darah tersebut. Setelah itu, lakukan manajemen gula darah dengan membatasi asupan karbohidrat, olahraga, atau berkonsultasi ke dokter.
Cara ini bisa membantu Anda mengetahui cara terbaik untuk menjaga gula darah dalam kisaran normal.
Baca juga: Seberapa Sering Liburan yang Ideal untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya
Secara umum, seberapa sering Anda perlu memeriksa gula darah akan bergantung pada seberapa baik pengelolaan diabetes Anda.
Anda mungkin perlu memeriksa tingkat gula darah Anda sesekali atau beberapa kali sehari.
Anda bisa melakukan tes sebelum dan sesudah makan, sebelum tidur, di tengah malam, atau sebelum, selama, atau setelah berolahraga.