Jantung yang berdebar-debar dan dibarengi dengan badan yang lemas umumnya merupakan gejala yang muncul ketika Anda merasa cemas.
Kondisi ini umumnya hanya berlangsung dalam waktu yang singkat dan bukan merupakan gejala masalah kesehatan yang serius.
Meskipun begitu, Anda tetap diimbau untuk mencari bantuan medis untuk membantu mengatasi rasa cemas yang muncul.
Hormon tiroid memiliki peran penting untuk mengatur fungsi tubuh, termasuk denyut jantung.
Gangguan tiroid dapat membuat irama denyut jantung meningkat dan disertai dengan gejala lainnya, seperti rasa cemas, penurunan berat badan, gangguan tidur, perubahan pada kulit atau rambut, serta perubahan siklus menstruasi.
Demam dapat membuat irama denyut jantung meningkat serta tubuh terasa lemas.
Namun, kondisi ini umumnya bersifat sementara dan dapat berangsur membaik ketika Anda mengonsumsi obat-obatan untuk menurunkan demam yang dirasakan.
Anemia atau kekurangan sel darah merah dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk menyalurkan oksigen serta nutrisi ke seluruh tubuh. Akibatnya, denyut jantung meningkat dan tubuh terasa lebih lemas.
Anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kekurangan zat besi, vitamin, atau masalah kesehatan lainnya, sehingga pengobatannya akan tergantung dari penyebabnya.
Beberapa jenis obat dapat membuat denyut jantung meningkat dan tubuh lemas, seperti obat tiroid, dekongestan, antidepresan, dan beberapa jenis obat untuk tekanan darah tinggi.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak menghentikan konsumsi obat tersebut tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Kadar oksigen yang rendah di dalam darah dapat membuat denyut jantung meningkat dan badan terasa lemas.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi paru-paru, penyakit jantung, hingga ketika Anda berada di dataran tinggi.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Jantung Berdebar Kencang dan Badan Lemas
Jantung yang berdebar-debar dan disertai dengan badan yang lemas bisa jadi merupakan gejala penyakit jantung.
Beberapa penyakit jantung yang dapat memicu kondisi ini, seperti gangguan irama jantung, serangan jantung, hingga gagal jantung.