Itu dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi nafsu makan Anda.
Kandungan serat yang tinggi juga membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
Selain itu, serat membantu melawan kanker usus besar dan masalah pencernaan lainnya.
Divertikulitis adalah penyakit pencernaan yang menyebabkan peradangan pada usus. Ini juga merupakan salah satu penyakit yang paling umum terkait usia.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti kulit mangga, dikaitkan dengan penurunan risiko 40 persen lebih rendah terkena divertikulitis.
Kendati ada potensi manfaat kulit buah mangga untuk kesehatan, Anda perlu perlu berhati-hati mengonsumsinya.
Baca juga: Apakah Buah Mangga Meningkatkan Kadar Gula Darah?
Mengutip Healthline, makan kulit buah mangga juga ada risikonya, meski ada manfaatnya.
Berikut beberapa risiko makan kulit mangga yang perlu Anda perhatikan:
Kulit buah mangga mengandung urushiol, campuran bahan kimia organis yang juga ditemukan pada tanaman ivy dan pohon ek yang beracun.
Urushiol dapat memicu respons alergi pada beberapa orang, terutama mereka yang sensitif terhadap poison ivy dan tanaman yang mengandung senyawa ini.
Gejalanya bisa meliputi kulit gatal, beruam, dan membengkak.
Baca juga: 3 Manfaat Buah Mangga untuk Kehidupan Seks Anda
Banyak buah-buahan dan sayuran yang dirawat dengan pestisida, itu bisa termasuk mangga.
Pestisida biasa digunakan untuk melawan infeksi bakteri dan serangga yang merusak tanaman buah dan sayur.
Jika Anda tidak mencuci bersih kulit buah mangga, bisa jadi masih ada sisa pestisida yang menempel dan itu termakan oleh Anda.
Paparan pestisida menurut penelitian dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan sistem endokrin, masalah reproduksi, dan peningkatan risiko kanker.