Perimenopause dan menopause akan melibatkan perubahan besar pada kadar estrogen dan progesteron di dalam tubuh.
Perubahan hormon ini menyebabkan keringat malam dan hot flashes, yang memicu insomnia pada wanita menopause.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Susah Tidur Malam Hari
PCOS atau sindrom ovarium polikistik merupakan penyebab insomnia pada wanita selanjutnya.
Kondisi PCOS menyebabkan menstruasi yang tidak teratur. Hal ini juga mengarah ke testosteron yang lebih tinggi dan tingkat progesteron yang lebih rendah.
Ketidakseimbangan hormon ini membuat wanita mengalami gangguan tidur yang buruk.
Wanita yang mengalami PCOS juga berisiko tinggi untuk mengalami sleep apnea, yaitu gangguan tidur yang membuat wanita berhenti bernapas untuk waktu yang singkat saat tidur dan dapat terbangun beberapa kali sepanjang malam.
Penyebab berikutnya yaitu inkontinensia urine yang dua kali lipat lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria.
Inkontinensia urine merupakan kondisi yang membuat seseorang mengalami kehilangan kontrol terhadap kandung kemih.
Hal ini dapat terjadi karena banyaknya perubahan pada sistem reproduksi selama menstruasi, kehamilan, persalinan, dan menopause.
Saat wanita mengalami keinginan untuk pergi ke kamar mandi, waktu tidur akan terganggu.
Wanita lebih mungkin memiliki gejala depresi daripada pria sehingga akan menyebabkan gejala banyak tidur hingga kesulitan tidur atau insomnia.
Anda yang memiliki insomnia juga memiliki risiko 10 kali lebih besar untuk mengalami depresi dan risiko 17 kali lebih besar untuk mengalami kecemasan.
Artinya, depresi dan kecemasan dapat memperburuk insomnia, dan insomnia dapat memperburuk kondisi ini.
Fibromyalgia merupakan gangguan yang menyebabkan nyeri otot di seluruh tubuh dan membuat wanita sulit untuk tidur.
Kondisi juga lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria.