KOMPAS.com - Sakit di leher sebelah kanan biasanya menandakan sesuatu yang tidak begitu serius.
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh ketegangan otot, posisi tidur yang kurang baik, atau postur tubuh yang buruk.
Perlu diketahui, leher bergerak begitu intens dan kerap tidak terlindungi sehingga rentan terhadap cedera dan tegang.
Nyeri yang terjadi di kedua sisi leher bisa diakibatkan ketegangan otot sederhana atau kondisi yang lebih serius seperti kerusakan saraf atau cedera tulang belakang.
Melansir dari Healthline, leher terhubung ke beberapa bagian tubuh lainnya.
Baca juga: 6 Penyebab Nyeri Leher
Oleh karena itu, nyeri leher dapat menyebabkan nyeri di area lain di tubuh, termasuk bahu, lengan, punggung, rahang, atau kepala.
Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab sakit leher sebelah kanan dan pengobatannya yang perlu diketahui.
Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah beberapa penyebab paling umum dari sakit leher di sebelah kanan:
Degenerasi atau menyusutnya tulang belakang
Tulang belakang dan cakram di leher akan menyusut seiring bertambahnya usia. Seseorang mungkin akan mengalami nyeri kronis yang persisten di leher.
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan tulang belakang, cakram, dan bagian leher lainnya mengalami kerusakan.
Beberapa kondisi itu di antaranya peradangan, saraf terjepit, fraktur serviks, dan degenerasi diskus serviks.
Baca juga: Cara Mengatasi Nyeri Leher dan Lutut Saat WFH
Apakah Anda sering terbangun dengan perasaan kaku di bahu, punggung, atau leher? Jika iya, berarti Anda berada posisi yang salah saat tidur.
Posisi tidur, jumlah bantal yang digunakan, dan kekencangan kasur dapat memengaruhi kondisi tubuh saat terbangun.
Tidur dengan posisi kepala atau leher yang tidak sejajar dengan tubuh dapat meningkatkan kemungkinan munculnya rasa sakit.
Postur tubuh yang buruk dan posisi tidur tulang belakang yang buruk dapat merusak tulang, otot, saraf, dan sendi di leher.
Hal inilah yang dapat menyebabkan nyeri pada leher.
Baca juga: Apa Penyebab Tangan Kesemutan saat Bangun Tidur? Berikut 10 Daftarnya…
Cedera benturan pada leher dapat merusak otot, ligamen, saraf, dan tulang belakang di leher.
Trauma yang terjadi pada leher dapat menyebabkan rasa sakit, kaku, sakit kepala, dan pusing.
Kerusakan saraf akibat cedera benturan juga dapat menyebabkan rasa sakit di bagian tubuh lainnya.
Anda mungkin tidak menyadari jika menggunakan komputer maupun smartphone dapat menyebabkan leher sakit.
Anda mungkin juga mengalami nyeri di leher setelah mengemudi jarak jauh atau melakukan pekerjaan atau hobi yang membatasi gerakan kepala untuk waktu yang lama.
Pergerakan-pergerakan tersebut dapat menyebabkan otot di leher melemah.
Baca juga: Latihan Apa Saja untuk Membentuk Otot Perut? Berikut 4 Daftarnya…
Jika otot leher melemah, sendi leher menjadi kaku dan nantinya mungkin kesulitan menggerakkan leher.
Sendi leher yang kaku dapat menyentuh saraf atau otot saat berputar sehingga menyebabkan nyeri.
Whiplash merupakan cedera pada leher di mana kepala tersentak ke depan dan kembali ke tempatnya dengan sangat cepat.
Tak hanya disebabkan kecelakaan mobil, whiplash juga bisa terjadi akibat aktivitas olahraga dan gerakan mendadak lainnya.
Mengalami kecemasan atau stres dapat menyebabkan otot menegang.
Seseorang mungkin merasakannya terutama di sekitar leher dan bahu.
Baca juga: 5 Minuman yang Harus Anda Hindari Saat Stres
Hubungi dokter atau psikolog apabila sulit mengatasi stres dan kecemasan dalam waktu yang lama.
Trauma pada leher dapat menyebabkan leher terkilir, yang menyebabkan nyeri atau bisa juga disebut keseleo.
Hal ini terjadi ketika ligamen atau otot di leher cedera karena ada sesuatu yang berdampak pada tubuh yang menyebabkan leher terlalu bengkok dan kembali ke tempatnya terlalu cepat.
Jenis trauma ini dapat terjadi jika kamu mengalami kecelakaan mobil ataupun mengendarai roller coaster.
Cedera pleksus brakialis dapat terjadi saat seseorang berolahraga atau mengalami kecelakaan traumatis.
Kondisi ini dapat merusak pleksus brakialis, sekumpulan saraf yang menghubungkan tulang belakang, bahu, lengan, dan tangan, yang mengakibatkan nyeri leher.
Baca juga: 5 Cara Melakukan Peregangan yang Aman untuk Menurunkan Risiko Cedera
Penyebab umum kondisi ini adalah trauma akibat benda tumpul, seperti cedera saat berolahraga atau kecelakaan tertentu.
Tortikolis merupakan kondisi medis di mana kepala menjadi bengkok ke satu sisi. Namun, penyebabnya tak diketahui dengan pasti.
Dokter menduga bahwa sebagian besar kasus disebabkan oleh ligamen minor atau keseleo otot pada bagian leher.
Penyebab lainnya yang mengakibatkan tortikolis ialah leher yang terpapar suhu dingin dalam waktu lama.
Infeksi virus dan bakteri, seperti pilek, flu, dan radang amandel, dapat menyebabkan peradangan dan nyeri di tenggorokan dan jaringan sekitarnya.
Baca juga: Cegah Infeksi Menular Seksual dengan Prinsip ABC
Infeksi yang lebih parah, seperti selulitis dan abses di leher dan rongga wajah, juga dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi serius.
Dilansir dari Healthline, beberapa perawatan di rumah yang bisa dicoba untuk membantu penyembuhan nyeri leher seiring waktu:
Apabila pengobatan rumahan tidak dapat meredakan nyeri, maka perlu memeriksakan diri ke dokter.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk kemudian meresepkan obat pengendur otot, terapi fisik, obat-obatan suntik atau minum hingga operasi, tergantung dari jenis cedera nyeri yang dialami.
Baca juga: Cara Mencegah Kanker Kepala dan Leher yang Perlu Diperhatikan
Terutama jika nyeri yang dirasakan tidak segera mereda setelah minum obat dan muncul gejala lainnya yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.