Tekanan pada kandung kemih Anda selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko infeksi ginjal.
Baca juga: 6 Pilihan Makanan Buka Puasa untuk Bersihkan Ginjal
Refluks vesikoureteral adalah kondisi di mana kencing keluar ke arah yang salah dan keluar dari kandung kemih.
Ini adalah saat kencing mengalir mundur dari kandung kemih ke ureter dan ginjal. Refluks vesikoureteral paling sering menyerang bayi dan anak kecil.
Siapa pun bisa terkena infeksi ginjal. Namun, wanita lebih mungkin terkena penyakit ini.
Ini karena wanita memiliki anatomi uretra yang lebih pendek, sehingga bakteri lebih mudah berpindah ke kandung kemih dan ginjal.
Hal ini membuat uretra lebih dekat dengan vagina dan anus, sehingga memudahkan bakteri atau virus masuk ke dalamnya.
Begitu mikroorganisme masuk, perjalanan ke kandung kemih menjadi lebih singkat. Dari sana, bakteri bisa menyebar ke ginjal.
Masalah saraf, infeksi, pembengkakan, atau pembedahan dapat mempersulit kandung kemih Anda untuk dikosongkan sepenuhnya.
Itu membuat bakteri dapat tumbuh dalam urine yang menumpuk di dalam kandung kemih Anda.
Baca juga: 6 Makanan Buka Puasa yang Dihindari Penderita Penyakit Ginjal
Anda merasakan sakit dan gejala infeksi kandung kemih lainnya ketika saraf mengirimkan sinyal ke otak Anda.
Jika saraf tersebut rusak, Anda mungkin tidak tahu kapan Anda terkena infeksi atau apakah infeksi sudah menyebar ke ginjal Anda.
Kateter mengalirkan kencing dari kandung kemih melalui uretra.
Anda mungkin memerlukan kateter setelah operasi atau sakit yang menyebabkan Anda tidak bisa bangun dari tempat tidur selama beberapa hari atau lebih.
Kateter yang tidak dijaga kebersihannya dapat memasukkan mikroorganisme dari luar ke kandung kemih dan ginjal Anda.
Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Ginjal Kronis, Penyebab, dan Gejalanya
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemak dapat mempermudah masuknya bakteri atau virus pennyebab ginjal terinfeksi.