Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sepsis Berbahaya? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 30/04/2024, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Suatu infeksi termasuk Covid-19 dapat menyebabkan sepsis.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sepsis terjadi ketika infeksi yang Anda alami memicu reaksi berantai di seluruh tubuh Anda.

Infeksi yang menyebabkan sepsis paling sering dimulai di paru-paru, saluran kemih, kulit, atau saluran pencernaan.

Lalu, apakah penyakit ini berbahaya? Berikut artikel ini akan mengulasnya.

Baca juga: Syok Sepsis Jadi Penyebab Fajri Pria Obesitas 300 Kg Meninggal Dunia

Apakah sepsis berbahaya?

Sepsis adalah penyakit berbahaya karena respons ekstrem tubuh terhadap suatu infeksi.

Ini adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.

Tanpa pengobatan yang tepat waktu, sepsis dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian.

Baca juga: Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? Ini Kata Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah

Dikutip dari Cleveland Clinic, ketika Anda mengalami infeksi, sistem kekebalan tubuh Anda bekerja untuk melawannya.

Pada penyakit sepsis, sistem kekebalan tubuh juga mulai merusak jaringan dan organ normal Anda, sehingga menyebabkan peradangan yang meluas ke seluruh tubuh Anda.

Pada saat yang sama, reaksi berantai yang tidak normal pada sistem pembekuan darah Anda dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah Anda.

Baca juga: Kenali Apa Itu Syok Sepsis dan Penyebabnya

Hal ini mengurangi aliran darah ke berbagai organ tubuh Anda dan dapat menyebabkan kerusakan signifikan atau bahkan kegagalan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat segera mengidentifikasi orang-orang dengan infeksi yang mungkin berkembang menjadi sepsis.

Jika penyedia layanan kesehatan Anda mendiagnosis Anda menderita sepsis, mereka biasanya akan menempatkan Anda di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit untuk perawatan khusus.

Baca juga: Sidang Isbat Lebaran 2025 Digelar Sabtu, Ini Prediksi Idul Fitri 1446 Hijriah

Dengan diagnosis dan pengobatan yang cepat, banyak penderita sepsis ringan dapat bertahan hidup.

Tanpa pengobatan, kebanyakan orang dengan tahap sepsis yang lebih serius akan meninggal.

Bahkan dengan pengobatan, 30 persen hingga 40 persen penderita syok septik, tahap sepsis yang paling parah, akan meninggal.

Baca juga: Tanda-tanda Syok Sepsis yang Harus Diwaspadai

Apa gejala sepsis?

Menurut CDC, seseorang dengan sepsis mungkin memiliki satu atau lebih dari gejala berikut:

  • Denyut jantung tinggi atau denyut nadi lemah
  • Kebingungan atau disorientasi
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan yang luar biasa
  • Demam, menggigil, atau merasa sangat kedinginan
  • Sesak napas
  • Kulit lembap atau berkeringat

Sepsis dapat memengaruhi banyak area berbeda di tubuh Anda, jadi ada banyak kemungkinan gejalanya.

Baca juga: Kenali Apa Itu Sepsis, Penyebab, dan Gejalanya

Jika infeksi seperti keracunan darah (septikemia) memicu kondisi Anda, Anda mungkin mengalami ruam sepsis pada kulit Anda, menurut Cleveland Clinic.

Ruam membuat kulit Anda tampak merah dan berubah warna. Anda mungkin melihat munculnya bintik-bintik kecil berwarna merah tua di kulit Anda.

Anda mungkin menderita sepsis, jika Anda telah memastikan atau kemungkinan mengalami infeksi dan setidaknya memiliki dua kriteria berikut:

  • Tekanan darah rendah: tekanan darah sistolik (angka atas) kurang dari 100 mmHg (milimeter air raksa).
  • Laju pernapasan tinggi: laju pernapasan lebih cepat dari 22 napas per menit.
  • Skala koma Glasgow: skor 15 atau kurang pada skala koma Glasgow, yang menentukan tingkat kesadaran Anda.

Baca juga: Apakah Faktor Risiko Terjadinya Sepsis? Ini Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
saya jd inget jaman ada covid 19 dulu akibat kebanyakan antibodi jadi badai sitokin dlm tubuh manusia..

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau