KOMPAS.com - Kunyit yang mungkin umum Anda kenal sebagai bumbu masakan, sebenarnya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Mengutip Harvard Health Publishing, kunyit telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan Ayurdeva dan tradisional Tiongkok.
Baca juga: 12 Obat Alami untuk Meriang, dari Kunyit hingga Sup Ayam
Dalam perkembangan teknologi medis, kunyit bahkan telah menjadi suplemen makanan yang digunakan untuk mendukung kesehatan.
Kunyit telah dipelajari selama beberapa dekade terakhir untuk memahami potensi manfaat kesehatannya.
Sebuah studi 2020 menemukan bahwa kandungan kunyit dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi, antikanker, antidiabetes, antidiare, antimikroba, antivirus, dan antioksidan.
Untuk tahu apa saja manfaat kunyit, simak terus daftar berikut.
Baca juga: 4 Manfaat Masker Kunyit untuk Wajah, Atasi Jerawat sampai Kumis Tipis
Dikutip dari Health, kunyit mampu melawan kanker, mengurangi risiko diabetes tipe 2, dan masih banyak lagi.
Sebagian besar manfaat kunyit ini bersumber dari kurkumin, senyawa yang mengandung sifat antioksidan kuat. Berikut ulasannya:
Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai kunyit dan kanker.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa nanopartikel kurkumin dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Bahkan, kurkumin dapat mengecilkan ukuran dan berat tumor.
Namun, penelitian lebih besar pada manusia diperlukan untuk menguatkan temuan tersebut.
Kunyit dikenal memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu meredakan nyeri di tubuh akibat peradangan seperti radang sendi (arthritis).
Beberapa bukti menunjukkan bahwa kunyit dapat memodifikasi sel pro-inflamasi yang disebut sitokin.
Hal ini dapat mengurangi peradangan pada penderita osteoartritis (OA), jenis artritis yang paling umum.
Penelitian yang mengamati efek kunyit pada arthritis masih terlalu kecil untuk memberikan rekomendasi yang pasti mengenai penggunaannya.
Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Mag dengan Kunyit
Sindrom metabolik atau disebut juga sindrom resistensi insulin adalah suatu kondisi yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2, stroke, dan penyakit jantung.
Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada 2016, menemukan bahwa kurkumin secara signifikan mengurangi sitokin dalam sampel darah partisipan selama delapan minggu.
Sitokin adalah protein yang memicu peradangan dan terkait dengan sindrom metabolik.
Penelitian ini masih skala kecil, sehingga diperlukan penelitian yang lebih besar.
Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah ginjal seiring berjalannya waktu, jika diabetes tidak diobati.
Penelitian telah menemukan bahwa suplemen kunyit mengurangi risiko kerusakan ginjal.
Hal tersebut dibuktikan dengan menurunnya kadar albumin dalam urine. Albumin adalah protein pembentuk otot yang biasanya ada dalam darah Anda, tetapi muncul dalam urine ketika ada kerusakan ginjal.
Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Kunyit bagi Kesehatan
Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang umum dan serius yang menyebabkan perasaan sedih, lesu, nafsu makan hilang, dan semangat hilang.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen kunyit mengalami perbaikan gejala depresi yang signifikan.
Namun, penulis penelitian menyimpulkan bahwa penelitiannya terlalu kecil untuk dijadikan dasar keputusan medis, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.
Mayoritas penelitian telah dilakukan pada hewan atau in vitro (sel manusia dalam cawan Petri).
Hanya sedikit penelitian yang dilakukan pada manusia, sehingga manfaat kunyit bagi kesehatan masih belum pasti.
Jika Anda ingin mengonsumsi kunyit rutin setiap hari, mungkin ada baiknya Anda berkonsultasi dahulu pada ahli gizi dan melaporkan riwayat kesehatan Anda.
Secara umum, kunyit dianggap aman, jika dimasukkan dalam makanan dan minuman atau dioleskan pada kulit.
Namun, kunyit diketahui menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap obat-obatan tertentu, seperti obat kanker atau penyakit jantung.
Rempah ini juga dapat meningkatkan risiko efek samping, bila dikonsumsi dengan antidepresan, antibiotik, obat diabetes, atau obat alergi.
Baca juga: Kandungan Kunyit dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.