KOMPAS.com - Buah ciplukan atau disebut juga golden berry (Physalis peruviana) secara umum aman dikonsumsi apabila sudah matang yang ditunjukkan dengan warnanya berubah menjadi kuning.
Jika masih mentah, mengutip Healthline, buah ciplukan berwarna hijau dan mengandung racun solanin.
Solanin secara alami ditemukan dalam sayuran Solanaceae, seperti kentang dan tomat.
Sehingga, pada saat mentah, buah ciplukan tidak aman dikonsumsi.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang efek samping buah ciplukan dan kandungan nutrisinya.
Baca juga: Kandungan Buah Ciplukan Apa Saja? Ini Daftarnya...
Dikutip dari GoodRx, buah golden berry termasuk anggota famili Solanaceae, seperti kentang, tomat, dan terong. Sehingga, otomatis mengandung solanin juga.
Solanin adalah zat kimia beracun, yang terkandung dalam jumlah tinggi pada jenis tanaman ini.
Solanin umumnya ditemukan dalam buah tanaman Solanaceae yang belum matang.
Keracunan buah ciplukan yang belum matang bisa menyebabkan Anda mengalami gangguan pada sistem pencernaan atau radang sendi.
Dalam ulasan di Healthline disebutkan bahwa gejala gangguan pencernaan akibat konsumsi buah ciplukan mentah bisa meliputi kram dan diare.
Dalam kasus yang jarang terjadi, keracunan ini bisa berakibat fatal.
Untuk amannya, Anda harus mengonsumsi saat buah ciplukan matang sepenuhnya. Sebaliknya, Anda harus menghindari buah ciplukan mentah.
Selain itu, perlu diketahui bahwa mengonsumsi buah ciplukan dalam jumlah banyak juga berisiko menyebabkan efek samping berbahaya bagi tubuh.
Dalam satu penelitian pada tikus, pemberian dosis jus buah ciplukan kering beku yang sangat tinggi (5.000 mg per kg)setiap hari mengakibatkan kerusakan jantung pada tikus jantan, tetapi tidak pada tikus betina.
Sementara ini, belum ada studi keamanan jangka panjang terhadap konsumsi buah ciplukan pada manusia.
Baca juga: Buah Ciplukan Apakah Ada Manfaatnya? Ini Ulasannya...