KOMPAS.com-Strawberry dikenal sebagai salah satu buah paling bergizi. Kandungan antioksidan dan nutrisi penting di dalamnya bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit.
Dilansir dari Eating Well, dalam jumlah cukup, strawberry bisa menjadi bagian dari pola makan seimbang yang mendukung fungsi tubuh secara menyeluruh.
Warna merah pada strawberry berasal dari senyawa antosianin, yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Setiap satu cangkir strawberry yang diiris mengandung sekitar 13 miligram antosianin.
Baca juga: 7 Manfaat Buah Stroberi untuk Kesehatan
Mengonsumsi strawberry secara rutin terbukti dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh dan menurunkan penanda inflamasi. Kondisi ini berkaitan erat dengan peningkatan kesehatan jantung, fungsi kognitif, serta kesehatan saluran cerna.
Kandungan serat dan antioksidan dalam strawberry berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung. Strawberry dapat membantu menurunkan tekanan darah, memperbaiki profil kolesterol, serta mengurangi peradangan dalam tubuh.
Sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi sekitar dua setengah porsi strawberry setiap hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL, jenis kolesterol yang berisiko meningkatkan penyakit jantung.
Baca juga: 50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya
Antioksidan dalam strawberry juga bermanfaat untuk kesehatan otak. Senyawa ini membantu melindungi sel saraf dan memperkuat komunikasi antarsel.
Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa konsumsi dua cangkir strawberry segar setiap hari dapat meningkatkan daya ingat, kemampuan mengenali kata, serta pembelajaran spasial.
Konsumsi buah beri seperti strawberry secara rutin juga diyakini dapat memperlambat penurunan fungsi otak dan mengurangi risiko demensia, termasuk Alzheimer.
Baca juga: 6 Manfaat Buah Stroberi untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan
Serat dan polifenol dalam strawberry berperan sebagai prebiotik, yaitu zat yang membantu pertumbuhan bakteri baik di usus.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bubuk strawberry kering beku dapat meningkatkan jumlah mikroba usus. Manfaat serupa juga ditemukan dari konsumsi strawberry dalam bentuk segar atau olahan lainnya.
Meski mengandung karbohidrat, strawberry juga kaya serat dan polifenol yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur
Mengonsumsi stroberi sebagai bagian dari menu seimbang dapat membantu menurunkan kadar insulin saat puasa maupun setelah makan, serta memperbaiki resistensi insulin.
Mengutip data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), satu cangkir strawberry yang diiris mengandung:
Kalori: 53
Karbohidrat: 13 gram
Serat: 3 gram
Gula: 8 gram
Protein: 1 gram
Kalsium: 26,5 miligram
Kalium: 254 miligram
Vitamin C: 97,5 miligram
Magnesium: 21,5 miligram
Folat: 40 mikrogram
Strawberry termasuk sumber vitamin C dan folat yang cukup tinggi. Buah ini menyediakan sekitar 35 persen kebutuhan harian vitamin C dan 10 persen kebutuhan harian folat.
Dengan kandungan serat sebanyak tiga gram per cangkir, strawberry juga bisa membantu mencukupi asupan serat harian yang disarankan, yaitu 25–34 gram.
Baca juga: Aneurisma Berry
Pada umumnya, strawberry aman dikonsumsi. Namun, beberapa orang perlu lebih berhati-hati.
Orang yang alergi terhadap strawberry sebaiknya menghindarinya sepenuhnya.
Penderita irritable bowel syndrome (IBS) juga perlu memperhatikan porsinya. Strawberry mengandung fruktosa dan bisa memicu gejala pencernaan pada penderita IBS jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Meski demikian, lima buah strawberryberukuran sedang umumnya masih dapat ditoleransi.
Baca juga: 40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”
Strawberry juga mengandung senyawa alami bernama salisilat, yang berfungsi sebagai pelindung dari kuman dan penyakit. Pada orang yang sensitif, senyawa ini bisa menimbulkan efek samping seperti sakit kepala atau ruam kulit. Dalam kasus yang jarang, reaksi alergi berat bisa terjadi.
Selain itu, kandungan serat yang tinggi juga bisa menyebabkan perut kembung atau diare, terutama jika tubuh belum terbiasa mengonsumsi serat dalam jumlah banyak. Untuk itu, sebaiknya konsumsi strawberry dilakukan secara bertahap.
Pastikan juga untuk mencuci strawberry dengan air mengalir sebelum dikonsumsi agar terhindar dari kontaminasi bakteri atau virus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.